Kontraktor Revitalisasi Monas Dipertanyakan, Pemprov DKI Menjawab

21 Januari 2020 23:55 WIB
Revitalisasi kawasan Monumen Nasional. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Revitalisasi kawasan Monumen Nasional. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Revitalisasi atau penataan Monas yang dilakukan Pemprov DKI menuai berbagai respons dari masyarakat. Selain banyaknya pohon yang ditebang, kini perusahaan kontraktor ikut jadi sorotan.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Adrian Untayana, mempertanyakan kontraktor revitalisasi kawasan Monas, yakni PT Bahana Prima Nusantara. Perusahaan tersebut memenangkan tender dengan total proyek senilai Rp 71,3 miliar.
Justin mengungkapkan pihaknya mencoba menelusuri kantor kontraktor PT Bahana Prima Nusantara yang beralamat di Jalan Nusa Indah, Ciracas, Jakarta Timur.
Foto udara revitalisasi Monas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kebetulan kemarin ada Komisi D yang ke sana dan ternyata tidak ada satu pun yang bisa menjelaskan tentang proyek itu. Jadi saya mulai juga mengecek (kantor) kontraktornya. Ternyata saya temukan dari alamat Google, ternyata begitu kondisinya," ungkap Justin kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (21/1).
Kecurigaan ini juga dilaporkan ke pengurus PSI di Ciracas untuk dilakukan pengecekan lebih dalam. Ketidakyakinannya bertambah mengingat beberapa tahun lalu sempat ramai kasus tender uninterruptable power supply (UPS) yang dimenangkan tempat usaha fotokopi.
ADVERTISEMENT
"Saya minta pengurus partai di Ciracas untuk ngecek lokasi dan katanya mereka hanya menemukan pabrik tahu. Nah sebenarnya itu hanya ungkapan saja, karena ada temuan seperti ini, tentunya ini akan kita gali lebih dalam lagi, termasuk Dinas Citata juga," jelas dia.
Proyek revitalisasi Monas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Meski begitu, Justin belum bisa memastikan apakah kontraktor pemenang tender proyek itu hanya sekadar numpang alamat atau memang bermasalah.
"Tapi yang jelas, kalau nilai kontraknya itu Rp 71 miliar berarti kualifikasinya cukup tinggi. Kualifikasinya cukup tinggi dan kita mau tahu juga siapa kontraktornya. Jadi ini enggak menghakimi, cuma kantornya kurang meyakinkan. Sebatas itu," tuturnya.
Rencananya, Komisi D akan mengundang Dinas Cipta Karya, Pertanahan, dan Tata Ruang (Citata) Pemprov DKI pada Rabu (22/1) untuk meminta penjelasan. Tak hanya soal lokasi kantor kontraktor, tetapi juga bagaimana PT Bahana Prima Nusantara berhasil memenangkan tender.
Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang, Pertahanan, dan Tata Ruang Pemprov DKI Jakarta, Heru Hermawanto. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Jawaban Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinas Citata Pemprov DKI Jakarta Heru Hermawanto mengatakan, baginya kini yang terpenting adalah melihat kontraktor dapat mengerjakan proyek sesuai dengan kesepakatan.
"Masalah kontraktor, yang penting coba lihat pekerjaannya dapat berjalan. Menurut saya, faktanya seperti apa sih, boleh saja sih," jelas Heru.
Ia lalu mengungkapkan salah satu proyek yang pernah dikerjakan PT Bahana Prima Nusantara.
"Kontraktornya pernah membangun di Masjid Agung Sumbar dan pekerjaannya saya kira bagus. Saya pertama memang agak meragukan, ternyata bagus," tutup dia.