Kontraktor yang Ditembak Anak Bupati Majalengka Bantah Rebut Senjata

13 November 2019 2:27 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panji, korban yang diduga ditembak anak Bupati Majalengka menunjukan tangannya. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Panji, korban yang diduga ditembak anak Bupati Majalengka menunjukan tangannya. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kontraktor korban penembakan anak Bupati Majalengka, Panji Pamungkasandi buka suara terkait insiden yang menimpanya pada Minggu (10/11) malam. Pada saat itu, kata Panji, anak Bupati Majalengka, Irfan Nuralam menodongkan senjata ke arahnya. Dia kemudian menghindari tembakan namun terkena telapak tangan kirinya. Peluru nyasar juga mengenai anak buah Irfan.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada perebutan senjata karena saya tidak menyentuh senjatanya," kata dia di Bandung, Selasa (12/11).
Panji menuturkan, pada saat kejadian sempat mendengar ujaran bernada intimidasi yang ditujukan kepadanya. Adapun alasan Irfan menagih uang senilai Rp 500 juta karena batas pembayaran yang telah disepakati telah lewat. Proyek pengerjaan SPBU telah selesai sejak bulan April 2019 lalu.
"Ditagih karena memang sudah lewat batas pembayaran," ucap dia.
Sementara, adik sekaligus rekan kerja Panji, Reza Jati Umboro menuturkan, pada saat kejadian, ia sedang berada di depan mobil tempat kakaknya tertidur. Kemudian, dia melihat Irfan turun dari mobil itu dan menembakkan senjatanya. Tak lama, datang gerombolan anak buah Irfan.
Panji, korban yang diduga ditembak anak Bupati Majalengka menunjukan tangannya. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Lalu, sambung Reza, ia diseret ke tengah dan dikeroyok beramai-ramai oleh pria yang semuanya mengenakan pakaian bebas. Selain senjata warna hitam yang dipegang Irfan, dia juga melihat ada anak buah Irfan yang membawa celurit.
ADVERTISEMENT
"Lebih dari 30 pakai baju bebas semua. Mereka sudah dewasa semua. Itu senjata warna item. Ada juga liat yang bawa celurit. Saya tak pikir gimana badan saya. Saya khawatir liat kakak ditodong pistol," ungkap dia yang ketika itu berada di lokasi kejadian.
Akibat peristiwa itu, Reza sempat mendapat perawatan di RSUD Majalengka dan di-rontgen di RS Kawaluyaan, Padalarang, karena merasa sakit di bagian belakang kepalanya. Ketika ditemui, masih terlihat adanya bengkak di bagian mata kanannya.
Kejadian ini berawal dari Irfan Nuralam, anak kedua Bupati Majalengka Karna Sobahi, diduga menembak kontraktor yang bernama Panji Pamungkasandi. Insiden penembakan itu terjadi di Ruko Hana Sakura, Cigasong, Kabupaten Majalengka pada Minggu (10/11) malam.
ADVERTISEMENT
Juru bicara keluarga Irfan Nuralam, Arif Haidir pun membantah adanya penembakan. Arif Haidir mengatakan, hasil pemeriksaan para saksi di Polres Majalengka, insiden pada Minggu malam (10/11) ini bermula dari insiden di rumah Irfan di Kelurahan Cijati, Kabupaten Majalengka yang diserang gerombolan bersenjata tajam berjumlah 20 orang. Kelompok tersebut, berteriak menanyakan Andi Acong dengan maksud menagih sisa utang proyek.