Kontroversi Tulisan 'Terima Kasih Jokowi' di Pesawat Haji Garuda

8 Juli 2019 20:27 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara (ketiga dari kanan) saat melepas keberangkatan kloter pertama calon jemaah Haji di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo. Foto: Dok. Garuda Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara (ketiga dari kanan) saat melepas keberangkatan kloter pertama calon jemaah Haji di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo. Foto: Dok. Garuda Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Media sosial diramaikan dengan kontroversi pesawat Garuda Indonesia yang digunakan rombongan haji bertuliskan 'Terima Kasih Pak Jokowi, doakan kami menjadi Haji yang mabrur. One Family, One Nation, One Garuda Indonesia."
ADVERTISEMENT
Seperti apa duduk perkaranya?
Pihak oposisi merasa ada yang aneh dengan tulisan tersebut. Mereka mempertanyakan, apa gunanya dan bagaimana tulisan tersebut bisa menempel di pesawat Garuda Indonesia.
Sekitar 7 jam yang lalu, Partai Gerindra yang dikenal sebagai 'lawan politik' Jokowi mengundang netizen membahas soal ini. Twit Gerindra ini ditanggapi sekitar 1.000 komentar.
"Bisa ada yang bantu menjelaskan maksud dan tujuan tulisan di pesawat ini?" cuit akun Gerindra sembari melampirkan gambar pesawat Garuda yang dimaksud.
Salah satu yang ikut meramaikan twit tersebut adalah mantan juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak. Kritiknya cukup keras.
"Saran saya Pak Jokowi pecat saja Direksi Garuda Indonesia yang menginisiasi tulisan pesan tersebut. Di tengah skandal Laporan Keuangan yang bermasalah masih bisa menunjukkan laku menjilat teramat sangat. Yang justru mempermalukan Presiden," kata Dahnil dalam cuitannya, Senin (8/7). Dahnil sudah dikonfirmasi dan mengizinkan cuitannya dikutip.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Dahnil, politikus Gerindra Andre Rosiade merasa tulisan tersebut salah konteks. Ia juga menduga hal ini terkait dengan dijatuhkannya denda kepada Garuda terkait laporan keuangannya.
"Kenapa enggak ditulis terima kasih Presiden Jokowi? Ini kan jadi kita berandai-andai Garuda cari muka. Ini enggak etis tulisannya," ungkapnya secara terpisah.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara memotong tumpeng, menandai keberangkatan kloter pertama calon jemaah Haji di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Senin (8/7). Foto: Dok. Garuda Indonesia
Terkait kontroversi ini, Garuda Indonesia punya penjelasan. Menurut VP Corporate Secretary Ikhsan Rosan, tulisan di badan pesawat itu merupakan bagian dari peresmian penerbangan perdana haji pada Minggu, 7 Juli.
"Nah, Pak Jokowi mau meresmikan penerbangan pertama dari Solo ke Jeddah. Jadi itu bagian dari peresmian," ucap Ikhsan di Jakarta.
Namun, Jokowi tidak hadir dalam penerbangan perdana itu. Dirut Garuda Ari ASkhara akhirnya yang melepas keberangkatankloter pertama calon jemaah haji di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo.
ADVERTISEMENT
Di dalam siaran pers Garuda tentang penerbangan haji tersebut, dilampirkan sejumlah foto. Termasuk di antaranya foto yang menampilkan latar belakang pesawat dengan tulisan yang kemudian menjadi kontroversi tersebut.
Senior Manager PR Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Penerbangan fase keberangkatan haji melalui Garuda Indonesia dimulai ‪pada tanggal 7 Juli 2019 sampai dengan ‪5 Agustus 2019.
Gelombang 1 fase keberangkatan tersebut akan diberangkatkan menuju Madinah dari ‪tanggal 7 Juli 2019 sampai dengan ‪19 Juli 2019. Sementara gelombang 2 fase keberangkatanakan diberangkatkan menuju Jeddah ‪pada tanggal 20 Juli 2019 sampai dengan ‪5 Agustus 2019. Garuda akan memberangkatkan 111.071 jemaah.
Pihak Istana sudah dikonfirmasi soal tulisan ini dan menyampaikan bahwa tulisan itu bukan inisiatif Presiden Jokowi.