Korban Jiwa Akibat Corona Paling Tinggi di Eropa, PM Inggris Ditekan

12 Mei 2020 17:47 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boris Johnson.
 Foto: AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS
zoom-in-whitePerbesar
Boris Johnson. Foto: AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS
ADVERTISEMENT
Awal Mei 2020, predikat buruk disandang Inggris. Mereka menjadi negara dengan jumlah kematian akibat virus corona tertinggi di Eropa.
ADVERTISEMENT
Saat ini, jumlah korban jiwa terkait COVID-19 di Inggris melebihi 38 ribu jiwa. Angka itu membuat kritik terhadap Perdana Menteri Boris Johnson dalam menangani virus corona semakin deras datang.
Menurut data, dari Badan Statistik Nasional Inggris dan Wales (ONS), dalam sepekan penambahan korban jiwa di Inggris akibat corona bisa mencapai 6.000 orang. Inggris pun menjadi salah satu negara di dunia yang paling terdampak corona.
Petugas medis membawa pasien virus corona dari ambulans menuju rumah sakit S Thomas di London, Inggris. Foto: REUTERS/Hannah McKay
ONS mengungkapkan, panti jompo sebagai tempat yang paling terimbas corona di Inggris.
"Panti jompo menunjukkan penurunan (kasus) paling lamban," kata petugas statistik ONS, Nick Stripe seperti dikutip dari Reuters.
"Untuk pertama kali, saya ingat, bahwa lebih banyak korban jiwa di panti jompo dibanding rumah sakit," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini diperparah dengan keputusan PM Johnson yang perlahan membuka lockdown dan mengizinkan warga kembali bekerja.
Partai-partai oposisi di Inggris menuding beberapa kebijakan Johnson sebagai penyebab banyaknya korban jiwa dan kasus infeksi corona.
Kebijakan Johnson yang jadi sorotan adalah ketika dia lamban memberlakukan lockdown, lamban menggelar tes masif, dan tak mempunyai APD yang cukup untuk rumah sakit.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.