Korban Penggusuran di Tamansari, Bandung, Mulai Dapat Bantuan
PerbesarADVERTISEMENT
Warga RW 11 Tamansari, Bandung, masih bertahan di posko pengungsian di Masjid Al-Islam karena rumah mereka digusur Satpol PP, Kamis (12/12)/
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, Jumat (13/12), warga terdampak berdesakan dengan barang-barang yang diungsikan. Terdengar pula suara tangis anak-anak.
Pada bagian depan masjid, sebuah spanduk warna putih dibentangkan dan terdapat tulisan yang berbunyi 'Posko Tamansari Melawan'.
Sementara itu, terlihat beberapa warga yang bergotong royong memasukkan berbagai bantuan, terutama sembako ke dalam masjid dengan cara estafet.
Informasi dihimpun, sebagian dari mereka yang membantu warga terdampak berasal dari kalangan pelajar maupun mahasiswa di Bandung.
"Sini estafetkan (bantuan) saja," kata seorang warga itu.
Sementara itu, salah seorang warga terdampak, Budi Rahayu (43), bersyukur mendapat bantuan itu. Dia mengaku belum ada obrolan lebih lanjut dengan Pemkot Bandung, khususnya soal janji pemberian uang Rp 26 juta untuk mengontrak rumah.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, warga menuntut uang itu diberikan ke setiap KK yang terdampak.
"Uang kontrakan minta per KK," kata dia.
Budi menegaskan warga terdampak menolak rumah deret yang hendak dibangun pemerintah dan menuntut pembangunan rumah mereka lagi. Menurutnya, saat ini warga hanya mau berdialog dengan Wali Kota Bandung Oded M. Danial.
"Kami hanya menuntut penggantian yang layak untuk punya rumah lagi, bukan dengan rumah deret. Kami ingin bertemu dengan pemerintah kota tapi dengan wali kota tidak dengan yang lain-lain," ungkap dia.
Penggusuran rumah di Tamansari itu sempat berjalan ricuh antara warga dan Satpol PP. Sebanyak 25 pemuda diamankan, tiga pemuda di antaranya kedapatan membawa senjata tajam dan ketapel. Saat ini, 20 pemuda di antaranya telah dipulangkan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sebanyak 8 petugas kepolisan dan Satpol PP ikut menjadi korban akibat terkena lemparan batu.
