Korban Tewas Akibat Kebakaran RS COVID-19 di Irak Jadi 92 Orang

14 Juli 2021 4:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria memeriksa kerusakan di rumah sakit virus corona al-Hussain tempat kebakaran terjadi, di Nassiriya, Irak, Selasa (13/7). Foto: Khalid al-Mousily/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria memeriksa kerusakan di rumah sakit virus corona al-Hussain tempat kebakaran terjadi, di Nassiriya, Irak, Selasa (13/7). Foto: Khalid al-Mousily/REUTERS
ADVERTISEMENT
Rumah sakit bagi pasien COVID-19 di Nassiriya, Irak, terbakar pada Senin (12/7). Berdasarkan data terbaru, jumlah korban tewas kini mencapai 92 orang.
ADVERTISEMENT
"Korban tewas akibat kebakaran yang melanda sebuah rumah sakit virus corona di Irak selatan naik menjadi 92," kata pejabat Kementerian Kesehatan Irak dikutip dari Reuters, Rabu (14/7).
Sementara mengenai korban luka, Kemenkes Irak mengatakan jumlahnya kini mencapai lebih dari 100 orang.
Kepolisian Irak menyebut, hasil investigasi sementara kebakaran berasal dari ledakan tabung oksigen. Dari sana terjadi ledakan hingga kebakaran di RS Al-Hussain Coronavirus tidak bisa terhindarkan.
Salah seorang petugas medis RS Al-Hussain Coronavirus yang menolak menyebutkan namanya sempat menceritakan situasi di lokasi ketika kebakaran terjadi. Ia mengatakan rumah sakit itu tidak memiliki sistem pengamanan yang baik.
"Rumah sakit tidak memiliki sistem penyiram api atau bahkan alarm kebakaran sederhana," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Kami mengeluh berkali-kali selama tiga bulan terakhir bahwa tragedi bisa terjadi kapan saja dari puntung rokok, tetapi setiap kali kami mendapat jawaban yang sama dari pejabat kesehatan: 'kami tidak punya cukup uang'," tambah dia.
Orang-orang memeriksa kerusakan di rumah sakit virus corona al-Hussain tempat kebakaran terjadi, di Nassiriya, Irak, Selasa (13/7). Foto: Khalid al-Mousily/REUTERS
Sedangkan Kepala Komisi HAM Irak, Ali Bayati, mengatakan peristiwa ini menunjukkan betapa tidak efektifnya sistem keamanan dalam layanan kesehatan.
"Mengulangi insiden tragis seperti itu beberapa bulan lalu berarti masih belum ada tindakan (yang memadai) yang diambil untuk mencegahnya," kata Ali Bayati.
Sebelumnya, pada April lalu kebakaran yang disebabkan oleh ledakan tangki oksigen di sebuah rumah sakit COVID-19 juga di Baghdad. Akibat kejadian itu, 82 orang tewas sementara 110 orang juga terluka.