Korban Tewas dalam Penembakan di Kanada Bertambah Jadi 23 Orang

22 April 2020 3:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja  medis mengeluarkan mayat dari sebuah pompa bensin di Enfield, Nova Scotia, Minggu, (19/4). Foto: The Canadian Press via AP/Andrew Vaughan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja medis mengeluarkan mayat dari sebuah pompa bensin di Enfield, Nova Scotia, Minggu, (19/4). Foto: The Canadian Press via AP/Andrew Vaughan
ADVERTISEMENT
Jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal terburuk dalam sejarah Kanada bertambah menjadi 23 orang, dari sebelumnya 19.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Kepolisian Kanada memperkirakan jumlah korban masih bertambah. Sebab terdapat 16 TKP dalam insiden penembakan oleh seorang dokter gigi, Gabriel Wortman, pada Minggu (19/4) waktu setempat.
Sementara itu dilansir AFP, dalam aksinya Wortman bukan hanya menembak para korban. Pelaku juga membakar 5 rumah serta beberapa kendaraan.
"Kami telah menemukan sisa-sisa dari beberapa lokasi kebakaran," ucap seorang pejabat Kepolisian Kanada.
Sebelumnya kejadian tersebut berlangsung di tengah lockdown di Kanada, tepatnya di Kota Nova Scotia. Saat beraksi, Wortman memakai seragam mirip polisi.
Petugas Polisi Mounted Royal Kanada mengelilingi seorang tersangka di sebuah pompa bensin di Enfield, Nova Scotia. Foto: The Canadian Press via AP/Tim Krochak
Dengan mengendarai mobil mirip kendaraan polisi, Wortman menembaki beberapa orang di tempat-tempat terpisah. Insiden penempakan itu berlangsung sekitar 13 jam sebelum Wortmand ditembak mati.
Dalam penyelidikan, tidak ada keterkaitan antara pelaku dan para korban. Polisi menduga kuat ini adalah penembakan acak. Namun hingga saat ini motif tindakan Wortman belum diketahui.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut merupakan peristiwa penembakan massal terburuk Kanada. Sebelumnya penembakan yang menewaskan 15 wanita pernah terjadi di Montreal pada Desember 1989.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.