Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Capai 3.785 Orang, Termasuk Anak-anak

20 Oktober 2023 3:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
Para pengunjuk rasa yang menyerukan gencatan senjata di Gaza dan diakhirinya konflik Israel-Hamas menempati rotunda gedung kantor Cannon House di Capitol Hill, Washington, Amerika Serikat, Rabu (18/10/2023).  Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa yang menyerukan gencatan senjata di Gaza dan diakhirinya konflik Israel-Hamas menempati rotunda gedung kantor Cannon House di Capitol Hill, Washington, Amerika Serikat, Rabu (18/10/2023). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setidaknya 3.785 orang telah tewas di Jalur Gaza sejak Israel membombardir daerah tersebut pada 7 Oktober 2023 usai serangan kejutan dari Hamas. Data tersebut bersumber dari Kementerian Kesehatan Gaza, Kamis (19/10).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, dari total jumlah korban tersebut, sekitar 1.524 orang di antaranya adalah anak-anak. Kemudian lebih dari 1.000 lainnya adalah perempuan.
Mereka tewas karena serangan udara yang diluncurkan tiada henti oleh Israel. 12.493 orang juga dilaporkan terluka akibat rentetan serangan tersebut.
Serangan ke RS di Gaza
Kondisi kehancura usai serangan yang menghantam Rumah Sakit Ahli Arabdi Kota Gaza, Rabu (18/10/2023). Foto: MAHMUD HAMS / AFP
Belakangan ini salah satu peristiwa yang disorot yakni serangan yang menghancurkan RS Al-Ahli Arab — yang dikelola Keuskupan Episkopal Yerusalem. Serangan itu menurut Kemenkes Palestina di Gaza, menewaskan sedikitnya 471 orang dan melukai 342 lainnya.
Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas tragedi di RS Al-Ahli. Baik Israel maupun otoritas Palestina di Jalur Gaza justru saling menyalahkan — hingga Palestina Islamic Jihad (PIJ) dituding terlibat oleh Israel.
ADVERTISEMENT
PIJ, di sisi lain, juga membantah klaim Israel — menuding klaim itu tidak berdasar. "Israel mencoba dengan keras untuk menghindari tanggung jawab dari pembantaian brutal yang mereka lakukan," kata PIJ, seperti dikutip dari Middle East Eye.
Kondisi kehancura usai serangan yang menghantam Rumah Sakit Ahli Arabdi Kota Gaza, Rabu (18/10/2023). Foto: MAHMUD HAMS / AFP
PIJ menegaskan, tidak pernah memakai tempat publik atau rumah ibadah — khususnya rumah sakit, sebagai markas militer atau penyimpanan senjata. Sejumlah analis juga menilai bahwa PIJ tak memiliki kemampuan melakukan serangan semasif itu.
Analis juga menyebut milisi Palestina tak memiliki kemampuan melakukan serangan semasif itu.