Korea Selatan Siaga Virus Corona, Kunjungan Turis ke Bali Tetap Normal
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Putu Astawa, mengatakan, belum ada laporan pembatalan penerbangan atau kunjungan turis Korea Selatan ke Pulau Dewata dari pihak agen perjalanan. Dia menegaskan, belum ada dampak signifikan yang dirasakan Bali atas kebijakan pemerintah negeri ginseng tersebut.
"Belum ada dampak, saya belum ada data cancel," kata dia saat dihubungi, Senin (24/2).
Astawa menerangkan, rata-rata dalam satu tahun ada sekitar 150 ribu turis asal Korea Selatan berwisata ke Bali . Puncak kedatangan turis Korea Selatan ke Bali pada Juni hingga Agustus.
Ada sebanyak 143.581 turis Korea Selatan ke Bali pada 2018. Sementara pada 2019 ada sekitar 213.394 turis. Astawa mengaku belum mendapat jumlah turis Korea Selatan yang saat ini masih di Bali. Menurutnya, jumlah kunjungan turis malah akan terus meningkat.
ADVERTISEMENT
"Kemarin ya mengatakan siaga itu? Jadi, sampai sekarang itu sebelum ada pengumuman cancel, masih normal malahan (jumlah turis) meningkat," ujar Astawa.
Biasanya turis Korea Selatan menyasar wisata budaya, pantai, kuliner, dan hotel saat berkunjung ke Bali. Dalam satu hari, turis Korea Selatan mengeluarkan biaya hingga 415 dolar AS.
Terkait pengawasan turis Korea Selatan, Astawa menyebut itu menjadi kewenangan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Denpasar. Kepala KKP Denpasar, Lucky Tahjo, belum bisa memberikan keterangan karena masih rapat.
Per Senin (24/2), sudah 763 orang di Korea Selatan yang positif corona, tujuh orang di antaranya meninggal dunia. Atas kondisi ini, Korea Selatan menjadi negara penderita virus corona terbesar di luar China. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pun telah meningkatkan status kewaspadaan ke level merah.
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona di Korea Selatan bermula dari seorang jemaat Gereja Yesus Shincheonji di Kota Daegu. Pada Senin (24/2), sebanyak 129 orang di kota tersebut positif virus corona.