Korsel Cabut Tuduhan Pembelotan Pejabat Perikanan yang Dibakar Korut

16 Juni 2022 17:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bendera Korsel. Foto: railway fx/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bendera Korsel. Foto: railway fx/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas maritim Korsel menyampaikan fakta terbaru terkait dugaan pembelotan dari seorang pejabatnya, Lee Dae-jun, ke Korut pada 2020 lalu. Mereka menyatakan, dugaan pembelotan tersebut tak benar.
ADVERTISEMENT
Kabar upaya pembelotan yang dilakukan Lee membuat gempar Korsel pada dua tahun lalu. Sebab, Lee dilaporkan ditembak mati lalu dibakar oleh Korut.
"Kami tidak dapat menemukan bukti bahwa dia telah melakukan upaya untuk menyeberangi perbatasan ke Utara," kata seorang pejabat penjaga pantai, Park Sang-choon, yang menyampaikan fakta terbaru soal kasus Lee.
Lee hilang di laut Korea pada September 2020 saat bekerja sebagai inspektur perikanan. Ketika itu, muncul kabar Lee mencoba membelot ke Korut namun gagal dan berujung kematian tragis.
Isu Lee membelot diembuskan lewat laporan intelijen. Diduga aksi nekat pejabat perikanan Korsel ini dilakukan lantaran terjerat utang judi.
Insiden kematian Lee pun meningkatkan ketegangan lintas perbatasan di semananjung Korut.
ADVERTISEMENT
Sepanjang kasus ini bergulir keluarga Lee membantah kabar pembelotan. Mereka mengajukan gugatan yang menyerukan pengungkapan catatan pemerintah. Hasil penyelidikan terbaru akhirnya mengungkap, klaim Lee membelot sama sekali tidak berdasar.
Seorang pejabat di kementerian pertahanan, Yoon Hyung-jin meminta maaf karena menyebabkan kebingungan dengan membuat pengumuman berdasarkan asumsi.
"Sebagai hasil investigasi ulang, kami tidak dapat memverifikasi bahwa pejabat yang hilang secara sukarela pergi ke Utara, tetapi saya dapat dengan jelas mengatakan ada bukti bahwa pasukan Korea Utara menembaknya mati dan membakar tubuhnya," kata Yoon pada pengarahan yang sama.
Seorang analis hukum yang bekerja dengan keluarga Lee, Ethan Hee-seok Shin menyambut baik pembalikan tersebut. Namun dia mengatakan, keluarga telah mengajukan tuntutan kembali untuk mencari hukuman bagi mereka yang awalnya menyelidiki kasus tersebut dan menuduh Lee membelot.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah perkembangan yang disambut baik bahwa pemerintah baru akhirnya bergerak untuk memperbaiki permainan menyalahkan yang kejam terhadap mendiang Lee Dae-jun," kata Shin, dikutip dari Reuters.
Presiden baru Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, bertemu dengan keluarga Lee sebelum menjabat pada Mei dan berjanji untuk membantu menemukan kebenaran.
Korea Utara sendiri menyebut, pembunuhan Lee sebagai tindakan membela diri untuk mencegah wabah virus corona. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membuat permintaan maaf yang langka beberapa hari setelah insiden terbunuhnya Lee.
Penulis: Sekar Ayu.