Koster Harap PNS Work From Bali Tetap Berjalan meski Picu Lonjakan Corona

22 Juni 2021 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bali Wayan Koster. Foto: Pemprov Bali
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bali Wayan Koster. Foto: Pemprov Bali
ADVERTISEMENT
Salah satu sebab lonjakan kasus corona di Pulau Dewata adalah program Work From Bali (WFB). Meski demikian Gubernur Bali Wayan Koster berharap program PNS WFB yang diiniasi Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan itu tetap berjalan.
ADVERTISEMENT
"Program WFB diharapkan jalan terus," kata dia saat dihubungi kumparan, Selasa (22/6).
Ia mengatakan, program dapat dilaksanakan dengan semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terutama, pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) tertib dan patuh administrasi. PPDN wajib memberikan surat bebas COVID-19 asli, bukan yang palsu.
"Tetapi dengan semakin memperketat prokes terutama persyaratan PPDN ke Bali melalui udara dan darat. Harus menunjukkan hasil negatif rapid test antigen dan memastikan surat keterangan dimaksud bisa dipertanggungjawabkan, bukan palsu. Pengawasan secara ketat juga dilakukan di bandara dan pelabuhan," kata dia.
Sekretaris Penanganan COVID-19 Bali I Made Rentin sebelumnya mengatakan, ada dua faktor sebab lonjakan kasus di Pulau Dewata. Pertama, dari Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) untuk berlibur dan bekerja, termasuk program WFB.
ADVERTISEMENT
Kedua, transmisi lokal dari kegiatan sosial, budaya, adat, dan agama. Pada Juni sebagian besar tercatat sebagai hari baik di Bali untuk melakukan kegiatan upacara pernikahan, ngaben, dan lainnya.
"Peningkatan kasus yang cukup signifikan 4-5 hari terakhir atau bahkan 2 hari terakhir sampai dua digit. Kami amati pertama ini bersumber dari Pelaku Perjalanan Dalam Negeri atau PPDN. Kita ketahui ada kebijakan nasional Work From Bali yang mengarahkan seluruh kementerian, lembaga dan BUMN, melakukan aktivitas di Bali. Maka konsekuensi logisnya adalah sangat amat mungkin kasus positif ditemukan di Bali," kata dia kepada wartawan, Selasa (22/6).
Pura Lempuyang Luhur, Bali Foto: Shutter stock

Perketat Screening

Mengantisipasi lonjakan dari PPDN, Rentin mengatakan, Satgas COVID-19 akan memperketat screening pintu masuk di bandara dan pelabuhan. Misalnya di pelabuhan, penumpang yang tak mampu menunjukkan hasil negatif rapid antigen akan dites di tempat, atau dikembalikan ke daerah asal.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, di kegiatan upacara membatasi jumlah peserta hingga 50 persen dan menerapkan protokol kesehatan. Terakhir, memaksimalkan capaian vaksinasi yang menyasar 70 persen penduduk Bali atau sekitar 3 juta jiwa, dan menerapkan Testing, Tracing dan Treatment (3T).
"Mudah-mudahan dalam tiga, empat minggu ke depan, kasus bisa ditekan, melandai, walaupun tidak menurun signifikan," ujar Rentin.