news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Koster Minta Ibu-ibu Kurangi Produk Luar: Boleh Starbucks, tapi Kopinya Bali

24 Maret 2021 16:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bali Wayan Koster. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bali Wayan Koster. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali Wayan Koster meminta para ibu ikut memberdayakan produk lokal untuk kebutuhan rumah tangga. Dia berharap para ibu mengurangi pemakaian produk luar negeri atau impor.
ADVERTISEMENT
Menurut Koster, para ibu terutama yang tergabung dalam Tim Penggerak dan Pemberdayaan dan Kesejaheraan Keluarga (TP-PKK), adalah mitra Pemerintah Daerah dalam menjalankan program kesehatan hingga perekonomian.
“Kurangilah sekarang ini di Bali itu menggunakan produk-produk dari luar, apalagi impor,” kata kata Koster saat menghadiri Peringatan Hari Gerak Ke-49 PKK di Gedung Art Center, Denpasar, Rabu (24/3).
Koster mengaku sedih melihat kondisi hasil kerja keras para petani, nelayan hingga perajin yang diabaikan. Dia berharap produk impor tak membanjiri wilayah Bali.
Ilustrasi biji kopi Foto: Shutter Stock
“Supaya kita ini jangan dibanjiri produk-produk dari luar sementara produk lokal kita di sini enggak kita manfaatkan. Kasian petani kita. Kasian para pengrajin kita, Kasian para nelayan kita, jadi gunakanlah produk yang ada di sekitar kita. Produk lokal kita,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Koster mengaku, rajin mengkonsumsi hasil produk pertanian lokal yang kaya akan vitamin. Produk lokal sebagai salah satu makanan penunjang kesehatan tubuhnya.
“Saya sekarang di Jayasabha (rumah dinas) enggak pernah lupa kebiasan kecil makan daun kelor, tubuh kan sehat karena vitaminnya tinggi. Jadi [dibanding] itu Kentucky, hamburger, Pizza Hut, Starbucks, mendingan ini, kuliner kitalah, “ kata dia.
Koster telah mengeluarkan Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018 Tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian Perikanan dan industri lokal Bali. Dalam aturan ini perusahan seperti hotel dan restoran di Bali wajib menggunakan produk Bali.
Menurut Koster masih ada beberapa kelonggaran bagi merk dagang luar untuk tak mengunakan produk lokal Bali. Dia berencana membuat gebrakan agar merk dagang luar bisa menggunakan produk lokal.
ADVERTISEMENT
“Maaf, saya ini akan mulai tegas ini, boleh Kentucky tapi ayamnya harus ayam Bali. Kalau jalan tengahnya nih, boleh Starbucks tapi harus dengan kopi Bali, arak Bali, gitu,” kata dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menggaungkan benci produk impor. Dia berharap seruan ini menimbulkan kecintaan masyarakat untuk mengunakan produk lokal.
“Produk dalam negeri gaungkan, gaungkan juga benci produk-produk luar negeri, bukan hanya cinta tapi benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri. Sehingga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal untuk produk-produk Indonesia,” kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan di Istana Kepresidenan, Kamis (4/3).