news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kota Amsterdam Meminta Maaf Atas Perannya Dalam Perbudakan di Era Penjajahan

2 Juli 2021 11:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Amsterdam Femke Halsema. Foto: ROBIN UTRECHT/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Amsterdam Femke Halsema. Foto: ROBIN UTRECHT/AFP
ADVERTISEMENT
Wali Kota Amsterdam Femke Halsema meminta maaf atas perbudakan yang dilakukan kota tersebut saat era kolonial.
ADVERTISEMENT
Halseme mengakui Amsterdam punya peran besar atas terjadinya perbudakan di era penjahajan. Perbudakan warga pribumi ditujukan untuk memperkaya Amsterdam.
"Atas nama kota, saya menyampaikan permintaan maaf kota atas keterlibatan aktif dewan kota Amsterdam dalam sistem kolonialisme komersial dan perdagangan global yang telah berubah menjadi perbudakan," kata Halsema seperti dikutip dari AFP.
Ilustrasi Kota Amsterdam. Foto: Pixabay
"Sudah waktunya untuk mengintegrasikan ketidakadilan besar itu ke dalam identitas kota kami," sambung dia.
Pidato Halsema disampaikan bertepatan dengan peringatan hari penghapusan perbudakan di Suriname dan Karibia yang jatuh pada 1 Juli.
Pada masa penjajahan, Belanda yang dikenal dengan United Provinces menjajah Indonesia, Suriname, Curacao, dan Afrika Selatan.
Provinsi Holland, yang merupakan bagian dari Amsterdam, dikenal sebagai pemain utama perdagangan dan eksploitasi budak di wilayah kolonial.
ADVERTISEMENT
Halsema pun mengakui 40 persen pertumbuhan perekonomian Provinsi Holland saat masa penjajahan berasal dari perbudakan.
"Amsterdam mendapat seluruh uang dari daerah penjajahan di Suriname," kata Halsema.
Amsterdam jadi kota pertama di Belanda yang meminta maaf atas perannya dalam perbudakan saat masa penjajahan. Langkah tersebut belum diikuti kota-kota lain di Belanda seperti Rotterdam, Utrecht, dan Den Haag.
Di tingkat nasional pun, Pemerintah Belanda belum pernah secara resmi menyampaikan permintaan maaf atas perannya dalam perbudakan.