Kotak Hitam Pesawat Militer Filipina yang Jatuh Berhasil Ditemukan

6 Juli 2021 13:47 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas di lokasi jatuhnya pesawat Lockheed C-130 Angkatan Udara Filipina di Patikul, provinsi Sulu, Filipina, Minggu (4/7). Foto: Joint Task Force Sulu/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas di lokasi jatuhnya pesawat Lockheed C-130 Angkatan Udara Filipina di Patikul, provinsi Sulu, Filipina, Minggu (4/7). Foto: Joint Task Force Sulu/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Militer Filipina mengumumkan Kotak Hitam milik pesawat Angkatan Udara yang jatuh pada Minggu (4/7), berhasil ditemukan pada Senin (5/7).
ADVERTISEMENT
Dengan ditemukannya benda tersebut, para penyelidik bakal mendengarkan percakapan pilot dan awak pesawat sebelum terjadinya kecelakaan.
Pilot in Command (PIC) pesawat Hercules C-130 nahas itu termasuk ke dalam daftar korban tewas. Sang PIC merupakan pilot yang sudah berpengalaman bertahun-tahun dalam menerbangkan pesawat jenis tersebut.
“Saya berbicara dengan korban selamat, dan mereka mengatakan, pesawat itu sempat melambung dua hingga tiga kali dan terbang zig-zag," ujar Panglima Militer Filipina, Cirilito Sobejana, Selasa (6/7).
"Pilot mencoba untuk memulihkan daya pesawat karena ia ingin mengangkat kembali badan pesawat, tetapi sudah terlambat. Sayap kanan pesawat menabrak sebatang pohon,” tambahnya.
Menurut Sobejana, tak ada penumpang yang melompat keluar dari pesawat sebelum akhirnya jatuh. Sebelumnya, beberapa saksi mata menyebut, sejumlah penumpang mencoba menyelamatkan diri mereka sebelum pesawat menyentuh tanah.
Warga berkumpul saat asap mengepul setelah pesawat angkut Lockheed C-130 Angkatan Udara Filipina jauth, di Patikul, provinsi Sulu, Filipina, Minggu (4/7). Foto: Bogs Muhajiran via REUTERS
Dikutip dari Reuters, Pesawat Hercules jenis Lockheed C-130 mengangkut 96 orang di dalamnya. Pesawat itu membawa pasukan menuju wilayah operasi anti-pemberontakan digelar.
ADVERTISEMENT
Jumlah korban tewas mencapai 52 jiwa, termasuk 3 orang warga sipil yang berada di lokasi kejadian.
Juru Bicara Militer Filipina, Edgard Arevalo, mengatakan bahwa pesawat tersebut berada dalam kondisi prima dan memiliki sisa jam terbang 11.000 jam sebelum jadwal pemeliharaan selanjutnya.