KPAI Kunjungi SMPN 147, Bahas Siswi yang Loncat dari Lantai 3 Sekolah

20 Januari 2020 16:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner KPAI,  Retno Listyarti di SMPN 147 Ciracas. Foto: Reki Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPAI, Retno Listyarti di SMPN 147 Ciracas. Foto: Reki Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengunjungi SMPN 147 Ciracas, Jakarta Timur. Mereka berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait peristiwa loncatnya seorang siswi pada Selasa (14/1).
ADVERTISEMENT
"Kami datang kemari untuk tindak lanjut berikutnya. Yang pertama terkait dinas dan sudin setelah kejadian ini agar tidak terulang di sekolah ini atau sekolah lain," kata komisioner KPAI, Retno Listyarti, di SMPN 147, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (20/1).
Dalam pertemuan itu, KPAI mengonfirmasi apa yang menyebabkan sang siswi sampai loncat dari lantai 3 sekolah. Termasuk spekulasi dan keterangan yang beredar liar di Media Soaial.
"Untuk sementara diduga kuat ananda bunuh diri, bukan kecelakaan atau didorong. Sementara, berdasarkan keterangan sekolah berdasarkan bukti yang disampaikan," kata Retno.
Komisioner KPAI, Retno Listyarti di SMPN 147 Ciracas. Foto: Reki Febrian/kumparan
Kasus ini masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian. Retno juga belum bisa menanyai siswa teman dari siswi yang bunuh diri ini. Sebab, kepolisian masih belum selesai memintai keterangan dari rekan-rekan dan saksi.
ADVERTISEMENT
"Kan anak enggak boleh ditanya berulang-ulang, kan polisi sudah tanya apakah betul ada pem-bully-an seperti diduga terjadi. Sementara penjelasan kepala sekolah, wali kelas dan guru BK sebenarnya tak ada pem-bully-an yang dilakukan teman-temannya tapi kalau pun ada polisi bisa mengorek dengan caranya ya, pada anak-anak," pungkas Retno.
Siswi kelas VII itu lompat dari lantai 3 sekolah. Perempuan itu mengalami sejumlah luka, Selasa (14/1).
Dia dibawa ke RS Polri untuk menjalani perawatan. Tapi, 2 hari kemudian, siswi itu meninggal.