news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KPAI Minta Pemerintah Tunda Pembukaan Sekolah Juli 2021

21 Juni 2021 15:40 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi belajar di sekolah. Foto: Iggoy el Fitra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belajar di sekolah. Foto: Iggoy el Fitra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah untuk menghentikan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sebab, positivity rate corona di sejumlah daerah di atas 5 persen.
ADVERTISEMENT
Komisioner KPAI, Retno Listyarti, mengatakan total kasus positif corona pada anak-anak mencapai 1.989.909 atau sekitar 12,5 persen dari total yang terkena COVID-1. Data tersebut berdasarkan catatan Satgas COVID-19 per Minggu (20/6).
Selain itu, kematian anak Indonesia akibat corona juga tertinggi di dunia. Padahal, sekolah tetap muka belum diberlakukan secara serentak.
Di sisi lain, keterisian tempat tidur (BOR) juga naik seperti di Jabar, Yogyakarta, Jateng, Banten, dan Jakarta.
Dengan kondisi itu, KPAI mendorong pemerintah untuk menunda pembukaan sekolah tahun ajaran 2021/2022 yang dimulai pada 12 Juli 2021.
"Mengingat kasus sangat tinggi dan positivity rate di sejumlah daerah di atas 5 persen, bahkan ada yang mencapai 17 persen. Kondisi ini sangat tidak aman untuk buka sekolah tatap muka," ujar Retno dalam rilisnya, Senin (21/6).
ADVERTISEMENT
Selain itu, KPAI juga mendorong agar kebijakan PTM tidak diseragamkan. Sebab, masing-masing daerah memiliki positivity rate yang berbeda-beda.
"Kalau anaknya sudah dipinterin terus sakit dan meninggal, kan sia-sia. Apalagi angka anak Indonesia yang meninggal karena COVID-19, menurut data IDAI angkanya sudah tertinggi di dunia," tegasnya.
Untuk itu, KPAI mendorong pemerintah pusat maupun pemerintah daerah menyediakan fasilitas ruang NICU dan ICU khusus corona untuk pasien anak.