KPK Jelaskan soal Rompi Biru 'Penangkal' Korupsi: Kampanye Antikorupsi PLN

2 Juni 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksana Harian (Plh) Juru Bicara KPK yang baru Ipi Maryati menyampaikan konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksana Harian (Plh) Juru Bicara KPK yang baru Ipi Maryati menyampaikan konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
KPK menjelaskan ‘rompi biru’ yang belakangan ramai disoroti publik. Mulai dari eks Penyidik KPK Novel Baswedan hingga eks Jubir KPK Febri Diansyah menyinggung soal rompi ini.
ADVERTISEMENT
Rompi tersebut kemudian menjadi ramai karena Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron berharap bisa menjadi penangkal rompi oranye. Rompi oranye ikonik sebagai 'seragam' yang dikenakan para tersangka korupsi di KPK.
Melalui keterangan tertulis, KPK menjelaskan bahwa rompi biru tersebut adalah rompi harian PLN. Namun, di rompi tersebut yang pada simbolnya dikolaborasikan dengan slogan KPK: Berani Jujur Hebat.
Plt juru bicara KPK, Ipi Maryati, mengatakan rompi itu dikenalkan saat forum Bimbingan Teknis Antikorupsi bagi para pelaku usaha, yang diikuti oleh jajaran pegawai PLN pusat maupun unit distribusi di daerah, pada Selasa (31/5). Forum itu merupakan kerja sama antara KPK dengan PT PLN.
Dalam salah satu sesinya, lanjut Ipi, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron secara simbolis menyematkan Rompi Biru kepada perwakilan peserta bimtek tersebut.
ADVERTISEMENT
“Penyematan ini sebagai simbol komitmen para pegawai PLN untuk konsisten menanamkan nilai-nilai integritas dalam upaya mewujudkan ekosistem antikorupsi dalam tubuh PLN,” kata Ipi dalam keterangan tertulis, Kamis (2/6).
“Pada rompi tersebut tertulis tagline BERANI JUJUR HEBAT yang disandingkan dengan logo PLN dimaksudkan sebagai sarana kampanye antikorupsi,” tambah Ipi.
KPK Berikan Rompi Biru ke Dirut PLN. Foto: PLN
Ipi menjelaskan bahwa pesan tersebut sekaligus menjadi pengingat bagi pegawai PLN dalam menjalankan tugas maupun masyarakat sebagai publik yang menerima layanan PLN untuk bersama-sama menolak suap, gratifikasi dan berperilaku antikorupsi.
“Rompi sebagai sarana kampanye antikorupsi merupakan inisiatif dan pengadaan oleh PLN. Demikian juga terkait warna biru yang merupakan pilihan dan warna khas PLN,” kata Ipi.
“KPK menyambut baik komitmen PLN ini karena selaras dengan strategi yang diusung KPK dalam menurunkan tingkat korupsi di Indonesia,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Komitmen PLN tersebut dianggap sejalan dengan Trisula Pemberantasan Korupsi yang saat ini menjadi andalan Firli Bahuri dkk.
Kata Ipi, KPK mengandalkan tiga pendekatan strategi sekaligus, yaitu: pendidikan, pencegahan, dan penindakan yang dijalankan secara simultan, terintegrasi satu sama lain, dan dengan berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan, serta seluruh unsur masyarakat.
Ipi berharap, para peserta yang telah mengikuti bimtek kemudian menularkan pengetahuan yang diterimanya.
“Sehingga semakin luas masyarakat yang terinternalisasi nilai-nilai integritas hingga akhirnya terwujud sebuah budaya antikorupsi di dalam masyarakat,” ucap Ipi.
KPK Berikan Rompi Biru ke Dirut PLN. Foto: PLN

Sorotan Novel Baswedan hingga Febri Diansyah

Novel Baswedan mengomentari terkait dengan KPK yang mengenalkan rompi biru milik PLN berjargon 'Berani Jujur Hebat'. Rompi itu, disebut oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron sebagai 'penangkal' rompi oranye yang biasa dipakai oleh tersangka KPK.
ADVERTISEMENT
Novel menyindir secara satire hal tersebut. Dia bahkan menyatakan KPK perlu memproduksi banyak rompi tersebut, agar tak perlu bekerja.
"Wah KPK_RI makin cerdas. Produksi rompi yang banyak, enggak perlu repot kerja," kata Novel di Twitter, dikutip Kamis (2/6).
Sindiran Novel tersebut merujuk pada pernyataan Ghufron dalam Program Bimbingan Teknis Dunia Usaha Anti Korupsi bersama PT. PLN Persero pada Selasa (31/5).
KPK dan PLN berkolaborasi untuk mewujudkan dunia usaha yang antikorupsi melalui penanaman nilai-nilai integritas.
Penyidik nonaktif KPK Novel Baswedan mengikuti aksi anti korupsi di Jakarta, Rabu (15/9/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
"Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada saat memasang rompi antikorupsi, karena kalau sampai ada rilis atau konpers yang rompinya rompi oranye kan menakutkan, lebih baik kita pakai rompi penangkal rompi oranye tersebut. Itu yang penting," kata Ghufron.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan ini seperti jas hujan. Jas hujan dari penangkalnya rompi oranye," tambahnya.
Sorotan lain datang dari eks Jubir KPK Febri Diansyah. Dia mengomentari sebuah artikel berita dan dikaitkan dengan rompi biru yang dikenalkan KPK.
Berita yang dimaksud adalah pengusutan dugaan korupsi oleh Kejagung di PT Waskita Beton Precast yang diduga merugikan keuangan negara Rp 1,2 triliun. Dia diduga menyinggung kinerja KPK, di saat Kejagung menangani kasus dugaan kerugian negara yang besar tersebut.
"Sementara itu, KPK terlihat sibuk dengan 'jaket biru' yang katanya antikorupsi, spanduk-spanduk dengan foto Ketua KPK, dan mengomentari Harun Masiku yang katanya sulit tidur. KPK, bangunlah," kata Febri.