KPK Masih Kumpulkan Bukti, Harun Masiku Bisa Ditangkap dalam Seminggu?

11 Juni 2024 19:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara KPK, Budi Prasetyo. Foto: Youtube/KPK
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara KPK, Budi Prasetyo. Foto: Youtube/KPK
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KPK terus mengumpulkan alat bukti dalam upaya pengejaran buronan legendaris Harun Masiku. Termasuk salah satunya lewat pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan tiga saksi lain yang dipanggil lebih awal.
ADVERTISEMENT
“Tim penyidik tentunya masih mengumpulkan dari berbagai informasi dan keterangan dari serangkaian pemeriksaan,” kata Jubir KPK Budi Prasetyo kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (11/6).
“Tidak hanya dari pemeriksaan saksi Saudara H [Hasto] di hari Senin kemarin, tapi juga informasi dan keterangan dari pemeriksaan saksi-saksi sebelumnya, di antaranya 3 saksi yang telah diperiksa oleh KPK,” tambah dia.
Pengejaran atau pengumpulan alat bukti yang kembali masif dalam kasus Masiku ini sejalan dengan pernyataan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Dia menyampaikan harapannya bahwa Masiku bakal diringkus dalam waktu seminggu ke depan.
Peserta aksi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan aksi teatrikal di depan Gedung KPK, Jakarta, Senin (15/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Alex mengeklaim sudah mengendus lokasi keberadaan Harun Masiku.
“Saya pikir sudah [ada indikasi lokasi], penyidik,” kata Alex kepada wartawan di gedung DPR RI, Senayan, Selasa (11/6).
ADVERTISEMENT
“Mudah-mudahan saja dalam satu minggu ketangkap. Mudah-mudahan,” kata dia.
Hal tersebut diungkapkan Alex saat ditanya kaitan gencar pengejaran Masiku dengan posisi PDI-Perjuangan yang kalah dalam pilpres. Dia menegaskan bahwa keduanya tak berhubungan.
Alex mengatakan, pengejaran ini murni karena penyidik kembali menemukan informasi baru keberadaan Harun Masiku.
“Sebenarnya enggak ada hubungannya ya karena apa, kalau dari pimpinan sendiri kita enggak sampai ke sana. Enggak ada yang menghubungi pimpinan, satu pun pimpinan, di antara empat, dan saya sudah tanya apakah ada perintah dari siapa pun pihak di luar? 'Enggak ada Pak Alex’, ini normatif saja,” ujar Alex.
“Kebetulan mungkin, karena kan, yang bersangkutan posisinya sedang tidak ketahuan, ada informasi, misalnya, keberadaan yang bersangkutan sudah terkecoh di Jakarta, kan gitu kan, sehingga itulah kemudian, apa, muncul lagi, pemeriksaan saksi-saksi lagi,” imbuh Alex.
ADVERTISEMENT