KPK Sambut Hari Antikorupsi Sedunia 9 Desember Lewat Festival SAKSI

6 Desember 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KPK lakukan evaluasi dan monitoring sektor pendidikan di 15 sekolah di Gorontalo dan Jawa Barat.  Foto: Dok. Humas KPK
zoom-in-whitePerbesar
KPK lakukan evaluasi dan monitoring sektor pendidikan di 15 sekolah di Gorontalo dan Jawa Barat. Foto: Dok. Humas KPK
ADVERTISEMENT
Gelaran Festival Lagu Suara Antikorupsi (SAKSI), kembali digelar KPK. Acara ini sebagai salah satu rangkaian acara Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019 yang puncak acaranya akan digelar Senin, 9 Desember mendatang.
ADVERTISEMENT
Tak hanya dimeriahkan oleh para peserta Festival SAKSI, acara yang digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap semangat bermusik musisi muda Indonesia itu, juga turut menghadirkan sejumlah musisi kenamaan tanah air.
"Kegiatan akan dimeriahkan oleh Band North to East, Tashoora, Polka Wars, dan juga melibatkan band para peserta SAKSI 2016 hingga 2018. SAKSI juga akan meluncurkan lagu-lagu dari side-B album Saksi 2019 yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum," kata Sekjen KPK Cahya Harefa saat ditemui dikantornya, Jumat (6/12).
Komisioner KPK Agus Rahardjo, Saut Situmorang, Laode M Syarif dan Mantan Komisioner KPK M. Jasin di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (20/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Senada dengan Cahya, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan acara seperti ini sebagai cara mudah untuk KPK menyebarkan semangat antikorupsi ke tiap sendi kehidupan masyarakat. Menurutnya, melalui acara festival musik, pengaruh positif seperti antikorupsi akan jauh lebih mudah ditularkan.
ADVERTISEMENT
"Untuk Indonesia menjadi bersih dalam konteks antikorupsi, civil society diajak sama-sama mulai dari yang sangat kompleks, di antaranya bahas UU KPK sampai yang lebih simple dan lebih menyentuh rasa kemanusiaan kita dengan musik dengan foto dengan Instagram dan lainnya," ujar Saut.
"Oleh sebab itu hari ini kita mulai dengan dua kegiatan menindaklanjuti musik yang kita lakukan sejak tahun 2016, terus kemudian jurnalisme warga sejak tahun 2012," sambungnya.
Menurut Saut, dukungan masyarakat sangat diperlukan sebagai bentuk dorongan agar KPK tetap bekerja pada marwah sebagai lembaga pemberantas tindak rasuah.
"Sekali lagi dukungan civil society masyarakat dan jurnalisme warga hari ini kita lihat dan kita dorong untuk tetap bekerja membantu KPK karena KPK tidak bisa bekerja sendirian dalam konteks pencegahan dan penindakan," ucap Saut
ADVERTISEMENT
Acara serupa, menurut Saut tetap akan dilanjutkan ke periode pimpinan selanjutnya mengingat pengaruh positif yang dibawanya dalam kerja KPK.
"Hari ini penulisan banyak konteks pencegahannya dan saya pikir ini akan berlanjut pada periode yang akan datang," kata Saut.