KPK soal Kasus yang Dilaporkan Jokowi: Mahfud MD pun Bingung Kasus Apa

Menko Polhukam, Mahfud MD, saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Menko Polhukam Mahfud MD pernah menyebut Presiden Jokowi sempat melaporkan suatu kasus besar ke KPK. Namun, menurut dia, kasus itu tak disentuh KPK.

Terkait hal tersebut, Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku sempat bertemu dengan Mahfud MD dalam satu kesempatan. Ia pun menanyakan kasus yang dimaksud kepada Mahfud.

Namun menurut Agus, Mahfud malah terlihat seperti tidak paham soal kasus yang dimaksud.

"Terus terang pada pak Mahfud MD menyampaikan itu, dua hari kemudian saya berdampingan dalam forum. Saya tanya itu kasus yang mana yang dilaporkan. Pak Mahfud jawabnya juga enggak jelas jadi kan bingung saya," ujar Agus di ruang rapat Komisi III DPR, Rabu (21/11).

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengikuti rapat dengan Komisi III DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (27/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

"Saya tanya pak Mahfud kasus yang mana, Pak Mahfud kelihatannya enggak tahu kasus yang mana. Jadi itu saya seperti melihatnya negeri ini seperti negeri rumor saja," kata Agus sambil tertawa.

Mahfud MD sebelumnya menyebut Jokowi pernah melaporkan kasus korupsi besar ke KPK. Namun sayangnya kasus korupsi besar yang dilaporkan oleh Jokowi itu hingga kini belum diusut KPK.

Mahfud mengatakan hal itu disampaikan Jokowi langsung kepadanya dalam sebuah kesempatan pembicaraan empat mata.

"Presiden menyebut beberapa kasus yang luar biasa saya ngelaporin sendiri kata presiden atau kami sudah melaporkan kasus ini. Tapi kasus ini ndak disentuh sampai sekarang itu. Itu (diceritakan Presiden Jokowi) waktu ketemu saya," kata Mahfud yang tak menyebut lebih detail kasus yang dimaksud.

Menko Polhukam Mahfud MD. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan

KPK mengaku belum mengetahui soal kasus yang dimaksud. Namun diduga kasus yang dimaksud ialah kasus Helikopter AW 101 atau kasus Mafia Migas Petral.

"Sejauh ini memang ada dua kasus yang menjadi concern Presiden dan sejumlah pihak sudah kami tangani. Meskipun butuh waktu karena kompleksitas perkara dan perolehan buktinya," ujar Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif saat dihubungi, Selasa (12/11).