KPK Tanggapi Pidato Jokowi: Mimpi 2045 Sulit Tercapai Jika Ada Korupsi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun mimpi itu menurut Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, sulit terealisasi jika perilaku korupsi masih ada.
"Di pidato ada disinggung mimpi NKRI tahun 2045. Jadi secara eksplisit atau implisit pasti include di dalamnya pemberantasan korupsi. Sebab mimpi Anda tahun 2045 akan sulit tercapai kalau perilaku korupsi masih terus berlanjut," kata Saut dalam keterangannya, Senin (21/10).
Saut meyakini Jokowi tetap menjadikan isu pemberantasan korupsi sebagai prioritas. Meski hal itu tak disinggung Jokowi dalam pidatonya.
Sebab Saut menilai, mewujudkan mimpi Indonesia maju pada 2045 harus seiring dengan pemberantasan korupsi.
"Kalau disebut include ya saya anggap itu termasuk prioritas walau tidak sebut secara eksplisit disebut (di pidato). Karena sejarah negara maju mana pun lainnya menunjukkan Indeks Persepsi Korupsi yang tinggi itu is a must," kata dia.
"Indeks persepsi yang tinggi itu datang dari bagaimana Anda menata pajak, pelayanan hukum yang baik, kepastian berusaha, jaminan kemanan, perizinan, kesehatan (BPJS), check and balances, demokrasi bebas politik uang, dan lain-lain," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia kembali menegaskan kepada publik untuk tidak skeptis dulu terhadap pidato Jokowi yang tidak menyinggung pemberantasan korupsi. Sebab, kata Saut, lebih tidak disebut tapi dilaksanakan ketimbang sebaliknya.
"Jangan skeptical dulu atas pidato itu," tutupnya.
Diketahui sebelumnya Jokowi menyatakan pada usia 100 tahun, Indonesia harus mampu keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah.
Secara rinci, kata Jokowi, Indonesia bisa menjadi negara maju dengan pendapatan rata-rata Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan.
Selain itu, untuk mewujudkan 2045 sebagai negara maju, maka Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB) harus mencapai USD 7 triliun. Saat ini, Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen.
ADVERTISEMENT
"Itulah target kita. Target kita bersama. Kita harus menuju ke sana. Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai," kata dia dalam sambutan di Gedung MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10).