KPK Tanggapi Pidato Jokowi: Mimpi 2045 Sulit Tercapai Jika Ada Korupsi

21 Oktober 2019 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang saat konferensi pers KPK. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang saat konferensi pers KPK. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Jokowi, usai dilantik sebagai presiden 2019-2024, menyampaikan mimpi Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.
ADVERTISEMENT
Namun mimpi itu menurut Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, sulit terealisasi jika perilaku korupsi masih ada.
"Di pidato ada disinggung mimpi NKRI tahun 2045. Jadi secara eksplisit atau implisit pasti include di dalamnya pemberantasan korupsi. Sebab mimpi Anda tahun 2045 akan sulit tercapai kalau perilaku korupsi masih terus berlanjut," kata Saut dalam keterangannya, Senin (21/10).
Saut meyakini Jokowi tetap menjadikan isu pemberantasan korupsi sebagai prioritas. Meski hal itu tak disinggung Jokowi dalam pidatonya.
Sebab Saut menilai, mewujudkan mimpi Indonesia maju pada 2045 harus seiring dengan pemberantasan korupsi.
"Kalau disebut include ya saya anggap itu termasuk prioritas walau tidak sebut secara eksplisit disebut (di pidato). Karena sejarah negara maju mana pun lainnya menunjukkan Indeks Persepsi Korupsi yang tinggi itu is a must," kata dia.
Ilustrasi KPK. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Indeks persepsi yang tinggi itu datang dari bagaimana Anda menata pajak, pelayanan hukum yang baik, kepastian berusaha, jaminan kemanan, perizinan, kesehatan (BPJS), check and balances, demokrasi bebas politik uang, dan lain-lain," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia kembali menegaskan kepada publik untuk tidak skeptis dulu terhadap pidato Jokowi yang tidak menyinggung pemberantasan korupsi. Sebab, kata Saut, lebih tidak disebut tapi dilaksanakan ketimbang sebaliknya.
"Jangan skeptical dulu atas pidato itu," tutupnya.
Diketahui sebelumnya Jokowi menyatakan pada usia 100 tahun, Indonesia harus mampu keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah.
Secara rinci, kata Jokowi, Indonesia bisa menjadi negara maju dengan pendapatan rata-rata Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan.
Presiden Jokowi dalam acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019). Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Selain itu, untuk mewujudkan 2045 sebagai negara maju, maka Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB) harus mencapai USD 7 triliun. Saat ini, Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen.
ADVERTISEMENT
"Itulah target kita. Target kita bersama. Kita harus menuju ke sana. Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai," kata dia dalam sambutan di Gedung MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10).