KPU Kaji Jam Pencoblosan Pilkada 2020, Ada Pagi dan Siang

10 Juli 2020 19:25 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPU, Arief Budiman, pada Refleksi Pemilu 2019 dan Persiapan Pemilu 2020 di Ruang Sidang KPU, Jakarta, Rabu (22/1/2020). 
 Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU, Arief Budiman, pada Refleksi Pemilu 2019 dan Persiapan Pemilu 2020 di Ruang Sidang KPU, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus mematangkan persiapan menggelar Pilkada 2020 yang pencoblosannya digelar 9 Desember mendatang. Akibat pandemi COVID-19, sejumlah tahapan akan disesuaikan dengan protokol kesehatan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Arief Budiman membeberkan, pihaknya juga kini tengah mengkaji penetapan jam pencoblosan Pilkada 2020. Menurut dia, jam mencoblos bisa saja dibagi menjadi dua sesi, pagi dan siang.
"Durasi waktu ya. Saya perkirakan masih cukup waktu sepanjang para pemilih tidak datang bersamaan di waktu yang sama. Nah, ide jam tertentu saya pikir menarik diimplementasikan, mudah mudahan pemilih juga patuh," kata Arief dalam sebuah diskusi daring yang digelar Rumah Pemilu, Jumat (10/7).
"Kalau dapatnya pagi, jangan datang siang. Ya ide itu salah satu pertimbangan kita," sambung dia.
Secara keseluruhan, Arief menegaskan skema Pilkada di Pemilu sebelumnya dan saat ini sama. Hanya saja, ditambahkan protokol kesehatan COVID-19, demi menghindari penularan.
Ilustrasi mencoblos saat pemilu. Foto: AFP/Chaideer Mahyuddin
"Misalnya sebelum ke TPS digunakan disinfektan dulu. Kemudian sebelum pemilih masuk, kita berikan plastik sekali pakai," beber Arief.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ke depan ketika tahapan-tahapan penting Pilkada 2020 sudah dimulai, Arief meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Sebab, kata Arief, energi yang dikeluarkan untuk mempersiapkan Pilkada 2020 juga tidak sedikit. Namun, di lain sisi tak ada yang bisa mengetahui risiko apa yang terjadi di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
"Mari kita jaga bersama-sama dengan menerapkan protokol kesehatan sehingga pandemi ini yang naik ke depannya bisa turun," tandas Arief.
Untuk diketahui, saban hari kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia kian tinggi. Belum ada tanda-tanda kasus corona melandai. Per hari ini total sebanyak 72.347 orang dinyatakan positif corona, mereka yang sembuh sebanyak 33.529 dan yang meninggal sebanyak 3469.
ADVERTISEMENT