Kreativitas Guru Saat Pandemi Bikin Siswa Semangat Belajar

23 Oktober 2020 8:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Natanael Kristian, guru SMKS Kristen Getsemani, Manado yang mewakili Sulawesi Utara dalam lomba kreativitas mengajar online tingkat nasional. Foto: dok. Astra Honda Motor
zoom-in-whitePerbesar
Natanael Kristian, guru SMKS Kristen Getsemani, Manado yang mewakili Sulawesi Utara dalam lomba kreativitas mengajar online tingkat nasional. Foto: dok. Astra Honda Motor
Pada masa pandemi ini, rutinitas belajar secara daring harus diikuti siswa di tanah air. Keterbatasan interaksi dengan guru membuat suasana belajar menjadi tidak kondusif, kadang membosankan. Namun, kondisi ini tidak berlaku bagi siswa SMKS Kristen Getsemani, Manado, Sulawesi Utara yang memiliki pelita penyemangat di masa pandemi.
Brian Salama, siswa kelas XII SMKS Kristen Getsemani, Manado terpaksa meminjam ponsel pintar ibunya untuk belajar selama pandemi ini. Meskipun pernah suatu waktu, tiba-tiba Brian tidak bisa melanjutkan pelajaran dikarenakan habis kuota internet. Aktivitas rutinitas mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah tetap Brian lakukan seperti biasa. Jam 07.00 WITA bel berbunyi, alarm ponsel beberapa bulan terakhir ini memang menjadi andalan dalam menggantikan peran bel sekolah. Meja ruang tamu pun beralih fungsi menggantikan meja belajar di sekolah.
Penampakan wajah Brian mulai terlihat di ruang kelas online, sebagai bentuk pengganti kehadiran Brian untuk sekolah di masa pandemi. Natanael Kristian, guru favoritnya, mulai menyapa kelas sebagai tanda kegiatan belajar dimulai. Tak ada satu pun murid yang absen, tidak ingin melewatkan Pak Natan, panggilan akrab guru favorit Brian, saat mengajar. Pelajaran Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor yang biasanya berat bila tidak diimbangi belajar praktik, terasa mudah saja bagi Brian menerima Pak Natan mengajar meskipun secara daring.
“Diajar Pak Natan itu seperti sedang mendengar orang bercerita. Walaupun dalam kondisi belajar daring dan jaringan internet yang kadang tidak stabil. Guyonan beliau selalu sukses memecah suasana kelas. Kami pun seakan lupa atas kondisi belajar saat ini,” ucap Brian.
DEDIKASI TINGGI
Pak Natan selalu mengajar di sekolah meskipun secara daring. Hal ini dilakukan karena rumah Pak Natan merupakan area yang sulit sinyal jaringan internet. Maka tak heran jika beliau selalu mengajar dari sekolah untuk mendapatkan jaringan internet yang stabil. Pernah di satu kondisi hujan deras, Pak Natan tetap berdedikasi tinggi dengan hadir di sekolah untuk mengajar secara daring.
Saat ini, Pak Natan menjadi guru SMK yang mewakili provinsi Sulawesi Utara untuk lomba kreativitas mengajar secara daring dalam tingkat nasional. Dirinya merupakan salah satu guru dari 27 peserta lomba kreativitas mengajar online nasional, yang lolos seleksi regional dan melibatkan 682 guru SMK binaan PT Astra Honda Motor (AHM) di seluruh Indonesia.
“Kami bangga dan mendukung penuh atas pencapaian Pak Natan ini,” lanjut Brian.
Pada lomba kreativitas mengajar secara daring , para guru mendapatkan tantangan dalam hal penyajian materi yang menarik, ringkas, dan mudah dipahami. Gestur, intonasi, dan pemilihan bahasa mengajar yang jelas, lugas, juga menjadi poin penilaian pada lomba proses belajar mengajar yang tidak melibatkan interaksi fisik ini.
“Kami berharap pelatihan dan kontes secara daring ini dapat mendukung terciptanya pendidikan vokasi yang lebih adaptif dengan situasi. Sebanyak 682 guru SMK telah kami seleksi secara regional dan 27 guru perwakilan daerah telah siap untuk mengikuti seleksi nasional. Hal ini merupakan upaya kami dalam menjaga kompetensi dan meningkatkan kreativitas guru dan siswa vokasi,” ujar Ahmad Muhibbuddin, GM Corporate Communication AHM.
AHM melakukan seleksi para guru peserta secara bertahap dari tingkat sekolah pada bulan Agustus, tingkat regional pada bulan September, hingga tingkat nasional di bulan Oktober. Pada puncak acara, akan dipilih sebanyak 27 guru perwakilan dari 27 main dealer sepeda motor Honda yang ada di Indonesia. Pada tingkat nasional ini, AHM mengadakan penilaian dengan melibatkan tim juri yang terdiri dari para profesional trainer, tim teknikal AHM, dan tim dari Learning Center AHM.