Kriminal Jabodetabek: Markas PDIP Dilempari Bom Molotov hingga Penculikan Anak

29 Juli 2020 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah yang juga Kantor Sekretariat DPC PDIP Megamendung Bogor usai dilempari bom molotov.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah yang juga Kantor Sekretariat DPC PDIP Megamendung Bogor usai dilempari bom molotov. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sejumlah kasus kriminal di Jabodetabek terjadi sepanjang Selasa (28/7) kemarin. Di antaranya kantor DPC PDIP Megamendung, Kabupaten Bogor dilempari bom molotov hingga penculikan anak di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Seperti apa beritanya, berikut kumparan rangkum untuk anda.
Markas PDIP Megamendung Bogor Dilempari Bom Molotov
Markas DPC PDIP Megamendung, Kabupaten Bogor, dilempari tiga bom molotov oleh orang tak dikenal pada Selasa (28/7) dini hari. Beruntung markas yang juga rumah pribadi Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor Rosenfield Panjaitan itu tak ada kerusakan parah.
Hanya bagian kaca jendela retak, lantai depan rumah gosong dan mobil tua yang terparkir di halaman rumah itu bagian belakangnya gosong terbakar bom molotov.
Kondisi rumah yang juga Kantor Sekretariat DPC PDIP Megamendung Bogor usai dilempari bom molotov. Foto: Dok. Istimewa
Kapolsek Megamendung, AKP Budi Santoso mengatakan institusinya saat ini sedang menelusuri siapa pelempar tiga bom molotov ke rumah Rosenfield.
Menurut dia, bom molotov yang dilempar ke rumah kader PDIP itu seukuran botol minuman Kratingdaeng.
ADVERTISEMENT
Anak 3 Tahun di Pesanggrahan, Jakarta Selatan Jadi Korban Penculikan
Seorang anak berusia 3 tahun dikabarkan jadi korban penculikan di Gang Palem Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (27/7). Informasi itu beredar di media sosial.
Polisi bergerak cepat dan berhasil menemukan korban sekaligus menangkap pelaku berinisial P.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono mengatakan pelaku ditangkap di Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (28/7). Saat ini tengah menjalani proses pemeriksaan di Polres Jakarta Selatan.
Ilustrasi penculikan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
"Alhamdulillah hari ini bisa kita tangkap pelakunya termasuk anaknya yang diamankan di daerah Muncul kabupaten Tangerang. Hari ini baru sampai," kata Budi kepada wartawan, Selasa (28/7).
Polisi mengamankan P bersama orang tuanya. Namun, belum diketahui apakah orang tua P terlibat dalam penculikan tersebut. Sebab, dalam rekaman yang beredar P seorang diri membawa korban.
ADVERTISEMENT
"Hanya tadi kita amankan dua orang itu adalah ibunya dari pelaku. Nanti kita dalami lagi apakah itu ibunya mengatahui atau tidak, nanti kita lihat hasil pemeriksaan. Karena baru sekali benar-benar baru sampai, biarkan penyidik Polres Metro Jaksel memeriksa dulu," kata Budi.
Polisi Gerebek Lokasi Judi Dadu Koprok di Kembangan, Sita Uang Rp 9 Juta
Tim Pemburu Preman Polres Metro Jakarta Barat menggerebek lokasi judi dadu koprok di Kembangan. Ada tiga orang yang diciduk polisi.
Mereka adalah DM (36), RU (43) dan SY (58). Ketiganya diduga kuat sebagai pejudi di wilayah itu. Dari tangan ketiganya turut disita sejumlah barang bukti, termasuk sepeda motor, kartu ATM, hingga uang Rp 9 juta.
Polisi Grebek Lokasi Judi Koprok di Kembangan, Jakarta Barat. Foto: Polres Metro Jakarta Bara
“Dari para terduga pelaku judi diamankan barang bukti 1 buah meja bertuliskan angka-angka, 2 unit sepeda motor, 3 buah Kocokan dadu, KTP tersangka, 1 buah tas, surat-surat pegadaian, 1 buah dompet, kartu ATM, uang senilai Rp 9.133.000 dan 2 unit ponsel,” kata Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Agus Rizal, dalam keterangannya, Senin (27/7).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya Khadafi, mengatakan pengungkapan kasus perjudian ini berkat informasi dari masyarakat yang merasa resah. Polisi kemudian menyelidiki laporan itu dan akhirnya menggerebek lokasi.
"Berangkat dari informasi keresahan masyarakat kemudian tim pemburu preman yang dipimpin langsung oleh Ipda Saman melakukan penggrebekan," jelasnya.
Gara-gara Geber Motor, Pria di Jakut Tewas Dikeroyok Warga
Ilustrasi Pengeroyokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
Etika dalam berkendara termasuk mengendarai motor memang harus diperhatikan, jika tidak bisa bernasib seperti Marsan Tyson (32). Perkara geber motor di depan warga yang sedang nongkrong, ia tewas dikeroyok.
Peristiwa pengeroyokan terjadi pada 13 Juli 2020 malam di wilayah Cilincing, Jakarta Utara. Saat itu, Marsan datang ke gang Taruna untuk beli minuman keras. Kebetulan di sana ada enam pemuda yang sedang berkumpul. Ia diingatkan agar mematikan motornya karena knalpotnya bising.
ADVERTISEMENT
"Setelah ditegur korban ini malah menggeber-geber motor. Sehingga anak-anak muda ini merasa tersinggung," kata Kapolsek Cilincing, Kompol Imam TB kepada wartawan, Selasa (28/7).
Enam pemuda itu pun mengikuti Marsan dengan menggunakan tiga sepeda motor. Setelah lokasi Marsan diketahui, para pemuda itu langsung mendatanginya.
Marsan yang sedang minum-minuman keras pun tak bisa mengelak. Teman-temannya tidak ada yang berani menolong karena warga membawa senjata tajam.
Polisi merilis pelaku pengeroyokan hingga tewas di Cilincing. Foto: Polsek Cilincing
"Setelah orangnya itu dikejar, jatuh, langsung dilakukan pembacokan. Terkena pelipis, sama di punggung dua, yang satu masuk ke lambung korban, yang satu ke paru-paru. Korban tidak bisa diselamatkan, dibawa ke Rumah Sakit Sukapura, meninggal dunia," kata Imam.
Polisi telah menangkap empat tersangka pada Senin (27/7). Mereka ialah MI, HA, ES, dan AI.
ADVERTISEMENT
"Namun pelaku utama belum bisa kita amankan, masih DPO," kata Imam. Meski begitu identitas pelaku sudah diketahui.