Kriminal Jabodetabek: Pembacokan di Jaksel hingga Napi Kabur di Tangerang

21 September 2020 7:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tahanan di penjara. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tahanan di penjara. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Peristiwa kriminal di Jabodetabek masih terus terjadi. Berikut kumparan merangkum berbagai peristiwa kriminal yang terjadi pada Minggu 20 September 2020.
ADVERTISEMENT

Pembacokan di Jaksel

Dua warga di Jalan Bintaro Permai, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, diserang kelompok bermotor tak dikenal, Minggu (20/9) dini hari. Akibatnya, 1 orang tewas usai mendapat luka bacok.
Korban tewas akibat penyerangan kelompok bermotor tersebut bernama Toto Handoyo, sementara korban luka-luka bernama Riki Wahyudi. Riki sudah dilarikan ke rumah sakit.
"Didatangi sekitar 5 sampai 10 motor berboncengan dan langsung mengayunkan senjata tajam kepada korban 2 (Riki). Kemudian korban 1 (Toto) mencoba melerai kejadian tersebut sehingga korban 1 dibacok oleh pelaku dan mengakibatkan korban 1 meninggal dunia,” ucap Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan, Iptu Fajrul Choir, dalam keterangan tertulisnya.
Ia menduga kelompok yang menyerang dua warga itu geng motor. Berdasarkan keterangan saksi mata di lokasi, geng motor itu bernama Moonraker. Saat itu para pelaku sempat berteriak yel-yel tertentu sebelum menyerang korban.
ADVERTISEMENT
“Tiba-tiba datang beberapa motor kurang lebih 5 motor langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan celurit dan berteriak ‘Wanien’ yel-yel dari geng motor Moonraker,” jelasnya.

Narkoba di Jakbar

Polres Jakarta Barat menangkap WN Iran berinisial RH (40) di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Pelaku ditangkap karena hendak transaksi narkoba.
Kapolsek Palmerah, Kompol Supriyanto, mengatakan pelaku diketahui membeli narkoba jenis sabu dari seorang pria tak dikenal di Kampung Boncos, Jalan ORI. Sabu yang dibeli seharga Rp 200.000.
Supriyanto menyebut, pelaku merupakan pencari suaka atau tergabung dalam United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Ia juga berprofesi sebagai dokter.
"Selanjutnya anggota mencurigai seorang laki-laki keluar dari salah satu Gang Boncos. Orang itu si tersangka ini bernama Reza Hosseini warga luar negeri dari Iran,” kata Supriyanto lewat keterangannya, Minggu (20/9).
ADVERTISEMENT

Napi Kabur di Tangerang

Warga negara China terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni kabur dari Lapas Klas I Tangerang. Cai menggali lubang dari dalam kamar selnya yang terhubung dengan gorong-gorong di luar bagian belakang Lapas.
Dengan adanya peristiwa itu Ditjen PAS Kemenkumham memeriksa jajaran Lapas Klas I Tangerang. Tim investigasi yang memeriksa terdiri dari lintas anggota. Ditjen PAS juga berkoordinasi dengan Polri untuk memburu Cai.
"Ya, tentunya jajaran dari Lapas Klas I Tangerang diminta keterangan oleh tim investigasi," ujar Kepala Humas dan Protokol Ditjen PAS, Rika Aprianti, saat dihubungi kumparan, Minggu (20/9).
Rika menjelaskan Kalapas Klas I Tangerang sedang tak bekerja saat napi WN China itu kabur. Dia memastikan pihaknya akan memeriksa seluruh jajaran Lapas Klas I Tangerang.
ADVERTISEMENT
"Pada saat kejadian ini Kalapas Jumadi sedang tidak bertugas, dan sedang ada pendidikan. Tugas Kalapas di Plh-kan (pelaksana harian) ke pejabat yang lain,” kata Rika kepada kumparan, Minggu (20/9).

Fakta Baru Kasus Mutilasi di Kalibata City

Sejoli tersangka mutilasi Rinaldi Harley Wismanu, yakni Laeli Atik Supriyatin dan Djumadil Al Fajri ternyata sempat menginap dengan jenazah Rinaldi di sampingnya.
"Bahkan sempat menginap di situ satu malam bersama-sama dengan jenazahnya. Alasannya kecapean, ketiduran," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Minggu (20/9).
Keduanya diketahui belajar melakukan aksinya itu usai melihat tayangan dari YouTube. Fakta baru ini muncul usai polisi melakukan gelar perkara.
ADVERTISEMENT
“Rupanya yang bersangkutan belajar mutilasi pakai YouTube. Dia lihat dari YouTube,” tutur Yusri.

Update Kebakaran Kejagung

Bareskrim Polri mengagendakan pemeriksaan sebanyak 12 saksi terkait Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung pada Senin (21/9).
12 orang yang diperiksa akan menjadi awal pencarian tersangka. Adapun 12 saksi tersebut sudah pernah dipanggil saat kasus belum naik ke tingkat penyidikan. Total ada 131 saksi yang sudah diperiksa di tahap awal.
Sebelumnya, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan ada indikasi dugaan pidana dalam insiden itu.
"Sebanyak 12 saksi yang mau dipanggil adalah mereka yang mengetahui pasti peristiwa kebakaran. Karena sudah naik penyidikan, maka saksi yang kemarin diperiksa lagi dengan panggilan resmi,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, dalam keterangannya, Minggu (20/9).
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona