Kriminal Jabodetabek: Sindikat Pemalsu e-KTP hingga Polisi Gadungan Rampas Motor

12 September 2020 8:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi borgol Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi borgol Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa kriminal Jabodetabek masih menjadi sorotan pada Jumat (11/9). Ada beberapa kasus baru dan perkembangan kasus sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Mulai dari sindikat pemalsu KTP hingga polisi gadungan yang ambil motor warga ditangkap.
Seperti apa beritanya, berikut kumparan rangkum:
Polisi Bongkar Komplotan Pemalsu KTP di Jakut
Polisi membongkar sindikat pembuat kartu tanda penduduk (KTP) palsu. Ada 5 orang tersangka yang ditangkap.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Sudjarwoko, mengatakan, aksi komplotan ini sudah berlangsung sejak tahun 2018 hingga 2020. Sudah ratusan juta rupiah keuntungan yang mereka raup.
Komplotan ini mematok harga pembuatan KTP palsu berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.
Jumpa pers kasus pemalsuan KTP di Mapolres Metro Jakarta Utara. Foto: Dok. Istimewa
Komplotan ini, lanjut Sudjarwoko. menyasar warga yang benar-benar ingin memiliki KTP secara cepat. Tak cuma itu, KTP ini sering digunakan warga yang ingin mengajukan kredit fiktif.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, KTP palsu ini hampir tak ada bedanya dengan KTP yang asli. Hanya saja, KTP palsu ini tak ada tanda chip seperti aslinya.
Janjian Tawuran Lewat Media Sosial, Siap-siap Diciduk Polisi
Aksi tawuran semakin hari semakin "canggih". Mereka tidak lagi menyasar lawan secara acak. Media sosial kini jadi ajang bagi pelaku tawuran untuk saling tantang.
Kelompok pemuda para pelaku tawuran ini biasanya punya grup di Facebook atau WhatsApp. Grup itu dipakai untuk berkoordinasi dengan sesama anggota, atau mencari lawan.
Bila sudah dapat lawan, mereka akan menyusun janji untuk bertemu dan saling serang. Bahkan, sampai ke waktu dan lokasinya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (2/9). Foto: Humas PMJ
Tidak main-main, tidak cuma di darat, para pelaku tawuran saling serang di laut, seperti yang terjadi di Cilincing Jakarta Utara. Senjata tajam hampir tak pernah absen dari setiap tawuran.
ADVERTISEMENT
Cara ini sudah mulai diendus oleh polisi. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana sudah membuat tim khusus untuk mencegah hingga menindak aksi tawuran terjadi.
"Tawuran memang Kapolda Metro Jaya sudah mengantisipasi ya Pak Kapolda sudah membentuk tim kejahatan jalanan baik itu begal, tawuran, dan premanisme hingga 3 tim," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Jumat (11/9).
Tim tidak sekadar berpatroli keliling lokasi yang rawan tawuran. Tim juga memantau kegiatan kelompok mereka lewat media sosial.
Cara ini sudah terbukti ampuh. Beberapa tawuran yang terjadi di Depok, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur memang didahului dengan janjian via media sosial. Tim lalu datang ke lokasi untuk mengantisipasi tawuran terjadi.
Para pelaku balap lari liar di Ciledug yang diamankan polisi. Foto: Dok. Istimewa
Viral Remaja Tanggung Adu Lari Diciduk Polisi di Ciledug
ADVERTISEMENT
Polsek Ciledug mengamankan 12 remaja yang melakukan balap lari di samping kantor Kecamatan Ciledug, Tangerang Selatan. Mereka ditangkap saat polisi sedang melakukan operasi Cipta Kondisi di kawasan Ciledug.
"Telah diamankan 12 orang remaja yang telah tertangkap tangan melakukan aksi balap lari di tengah malam dengan cara menutup jalan di Perempatan Ciledug samping Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang," kata Kapolsek Ciledug, Kompol Ali Yusron, saat dihubungi, Jumat (11/9).
Para pelaku melaksanakan aksi sekitar pukul 00.30 WIB, saat kondisi jalan mulai sepi. Balap lari ini diadakan dengan dalih mengisi waktu luang para remaja di tengah pandemi COVID-19.
Polisi tak menahan 12 remaja ini karena mereka masih di bawah umur. Tetapi setelah diamankan, polisi segera menghubungi orang tua mereka agar diberi pembinaan.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Sabu Foto: Ronny Muharman/Antara
Pemilik 1,3 Kg Sabu Ditangkap, 20 Kali Jual Narkoba Selama Pandemi Corona
Dua pengedar narkoba jenis sabu berinisial MHL (30), AGL (37) dibekuk polisi. Sebanyak 1,3 kilogram sabu siap edar berhasil disita.
Kapolsek Kebun Jeruk Kompol Sigit R Kumono menyatakan, keduanya merupakan jaringan lapas yang ada di Jakarta. Mereka ditangkap di wilayah Duri Kepa, Kampung Guci, Kebon Jeruk, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
“Pengungkapan berawal dari tertangkapnya pengecer kecil yang biasa beredar Kebon Jeruk, berangkat dari situ, dua pria pengedar narkoba kelas kakap ditangkap,” ucap Sigit dalam keterangan tertulis, Jumat (11/9).
Sigit mengatakan, barang bukti sabu yang disita pihaknya bernilai 2 miliar rupiah. Sabu itu diamankan polisi dari sebuah kamar indekos saat penangkapan.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pemeriksaan, keduanya mengaku sudah menekuni bisnis haram itu sejak Maret 2020 lalu.
"Mereka sudah 15 sampai 20 kali mengedarkan sabu," ujarnya.
Jumpa pers pengungkapan kasus polisi gadungan di Mapolres Jakarta Selatan. Foto: Dok. Istimewa
Polisi Gadungan Rampas Motor Warga, Bawa Airsoft Gun Saat Beraksi
Tiga polisi gadungan ditangkap usai beraksi di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Mereka beraksi selama pandemi virus corona ini. Tak tanggung-tanggung saat itu korbannya ada 5 orang.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, saat itu para korban tengah melintas dengan menggunakan sepeda motor. Para tersangka kemudian memberhentikan mereka secara tiba-tiba.
“Langsung memaksa bilang motor ini diambil karena melakukan suatu tindak pidana. Dan orang-orangnya dimasukkan ke dalam mobil berlima itu,” ucap Budi saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (11/9).
ADVERTISEMENT
Tak puas mengambil sepeda motor korban. Polisi gadungan ini juga membawa lari ponsel korbannya. Mereka juga kerap membawa airsoft gun saat beraksi.
Dari hasil pemeriksaan, ketiganya mengaku sudah beberapa kali melakukan aksinya itu. Kepada polisi mereka mengaku membeli pakaian polisi lengkap dengan tanda pangkatnya di Pasar Senen, Jakarta Pusat.