news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Krisdayanti Curhat ke Menkes: Sekolah Anak Saya Dipaksakan PTM, Bikin Kelelahan

13 September 2021 14:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Krisdayanti saat mengikuti Raker Komisi IX DPR RI bersama Kemenaker, kemenhub, dan KKP, Jakarta (12/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Krisdayanti saat mengikuti Raker Komisi IX DPR RI bersama Kemenaker, kemenhub, dan KKP, Jakarta (12/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IX DPR Krisdayanti mempertanyakan pengawasan dan pendampingan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah berjalan di daerah-daerah dengan level PPKM 1-3.
ADVERTISEMENT
Krisdayanti menyoroti pelaksanaan PTM, khususnya bagi anak-anak SD yang belum bisa divaksin, namun sudah diminta sekolah tatap muka. Untuk diketahui, vaksinasi remaja baru diperbolehkan untuk umur 12 tahun ke atas.
"Saat ini sudah PTM termasuk di daerah PPKM level 3, karena sangat penting pengawasan, pendampingan di sekolah untuk menjaga agar tidak ada klaster baru. Khususnya SD, anak belum eligible untuk divaksinasi. Perlu adanya pengetatan indikator apa aja yang harus ada untuk PTM?" tanya Krisdayanti saat rapat kerja bersama Komisi IX dengan Menkes Budi Gunadi dan Kepala BNPB Ganip Warsito, Senin (13/9).
"Misalnya persentase orang tua yang sudah divaksinasi, atau adanya surveilans secara reguler. Dan bagaimana hasil evaluasi Kemenkes dan Satgas atas pembelajaran tatap muka saat ini?" lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sejumlah siswa mengenakan masker menghadiri Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Pondok Labu 14 Pagi, Jakarta, Senin (30/8). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Penyanyi ini pun membeberkan kondisi PTM yang dijalankan putrinya, Amora Lemos. Ia menilai pelaksanaan PTM terbatas hanya tiga jam sehari, lalu pembelajaran dilanjutkan di rumah dinilainya kurang efektif.
"Di sekolah putri saya dipaksakan PTM. Hasilnya kayak kurang maksimal karena anak harus shifting sekolah seminggu 3 kali hanya 3 jam dan melanjutkan lagi sekolah di rumah. Mereka mungkin akan kelelahan PTM kalau memang belum dirasakan aman secara total," ungkap dia.
Selain itu, ia juga menyoroti kehadiran varian baru COVID-19 yang masuk Indonesia, salah satunya varian Mu. Krisdayanti mendorong pemerintah meningkatkan lagi kapasitas laboratorium untuk pemeriksaan whole genome sequencing (WGS). Sehingga, kemunculan varian-varian corona bisa lebih cepat diantisipasi.
"Kami ingin mendorong adanya peningkatan kapasitas jumlah dan kapabilitas laboratorium untuk whole genome sequencing sehingga sisi jumlah dan intensitas bisa segera dilakukan," tutup dia.
ADVERTISEMENT