news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kronologi Cekcok Mumtaz Rais dengan Wakil Ketua KPK di Pesawat Garuda Indonesia

14 Agustus 2020 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pesawat Garuda Indonesia. Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pesawat Garuda Indonesia. Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
Insiden cekcok terjadi antara Mumtaz Rais dengan Wakil Ketua KPK Nawawi Pamolango. Peristiwa itu terjadi di kelas bisnis pesawat Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bermula ketika Mumtaz Rais menggunakan HP saat pesawat Garuda Indonesia boarding. Mumtaz ditegur kabin kru, tetapi marah.
Hal itu membuat Nawawi yang duduk di kelas bisnis buka suara dan meminta Mumtaz tak memarahi kabin kru yang menjalankan aturan penerbangan. Hingga akhirnya terjadi debat antara Mumtaz dan Nawawi.
Nawawi Pomolango pimpinan KPK terpilih periode 2019-2023 saat sesi foto dengan kumparan, Jakarta, Rabu (17/9/2018). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Berikut kronologi cekcok antara Mumtaz dan Wakil Ketua KPK Nawawi pada 12 Agustus lalu
*Pesawat GA 643 Rute Gorontalo-Makassar-Jakarta mendarat di Makassar untuk melakukan refuelling.
*Mumtaz saat itu menelepon di kabin pesawat. Kabin kru kemudian meminta agar HP dimatikan. Teguran sampai 2 kali.
*Mumtaz tak terima dia kemudian memarahi kabin kru. Rupanya ini membuat Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango yang duduk tak jauh dari Mumtaz ikut bicara. Dia menasihati Mumtaz agar tak memarahi kabin kru yang hanya menjalankan aturan penerbangan
ADVERTISEMENT
*Mumtaz kemudian marah dan terlibat debat dengan Nawawi
*Rekan Mumtaz menengahi dan meminta maaf. Rekan-rekan Mumtaz di pesawat kemudian mendamaikan perdebatan itu.
*Turun di Bandara Soekarno-Hatta, Wakil Ketua KPK Nawawi melaporkan insiden itu ke Pos Polisi Bandara Soekarno-Hatta
13 Agustus
*Pihak Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta masih melakukan penyelidikan termasuk pemeriksaan saksi-saksi. Kasus ini disidik atas dugaan pelanggaran UU Penerbangan
Terkait insiden ini, pihak Mumtaz juga membuat kronologi, berikut versi mereka:
Mumtaz Rais. Foto: Instagram/@mumtaz.rais
Terkait pemberitaan Perihal Insiden Keributan di Pesawat GA 643 GTO-UPG-CGK (Gorontalo - Makasar -Jakarta) antara Saudara Muntaz Rais dengan Bapak Nawawi Pamolango yang juga Pimpinan KPK RI dengan ini saya (dr. Irvan Herman Wasekjen PAN) yang ikut dalam rombongan pesawat dan duduknya pada seat 3. perlu menjelaskan beberapa hal terkait insiden tersebut :
ADVERTISEMENT
1. Penggunaan HP yang dilakukan oleh Saudaraku Muntaz Rais itu pada saat pesawat berhenti di Bandara Ujung Pandang Makasar untuk transit, pesawat dalam keadaan kosong kecuali penumpang transit, bukan saat boarding.
2. Pada saat saudaraku Mumtaz Rais menggunakan HP dan diminta untuk dimatikan oleh crew pesawat (pramugari) memang terjadi perdebatan termasuk perdebatan dengan Bapak Nawawi Pamolango. Namun masalah ini sudah bisa diselesaikan secara baik pada saat itu juga oleh pimpinan rombongan Bapak Pangeran Khairul Saleh yang duduknya di pesawat dekat dengan Mumtaz Rais dan Pak Nawawi Pamolango.
3. Pada saat itu Pangeran selaku pimpinan rombongan sudah meminta maaf kepada Crew Garuda (Purser) Bapak Djoko dan Pramugari Ica serta kepada Bapak Nawawi Pamolango. Dan secara lisan pihak Garuda menyampaikan persoalan itu selesai. Kami pun menganggap sudah dimaafkan dan persoalan ini selesai.
ADVERTISEMENT
4. Usai insiden tersebut antara Pak Pangeran dan Pak Nawawi juga sudah ngobrol santai terkait pekerjaan. Dan pada saat turun semua juga sudah cair dan damai suasananya. Makanya kita justru heran kalau ada pelaporan terkait insiden tersebut.
5. Kami justru sangat menyayangkan adanya perbedaan sikap antara crew di pesawat dengan Dirut Garuda di darat. Ada apa dengan Dirut Garuda yang justru sudah banyak komentar di media massa. Dirut Garuda seharusnya ikut menjaga kenyamanan penumpang bukan malah ikut memperkeruh suasana.
Jakarta, 14 Agustus 2020
dr. Irvan Herman (Wasekjen PAN)