Kronologi Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak di Perairan Bali

21 April 2021 20:27 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KRI Nanggala-402 pada 2014.
 Foto: Antara/Eric Ireng
zoom-in-whitePerbesar
KRI Nanggala-402 pada 2014. Foto: Antara/Eric Ireng
ADVERTISEMENT
Kapal Selam milik TNI Angkatan Laut (AL), KRI Nanggala-402, dikabarkan hilang kontak di Selat Bali pada Rabu (21/4) pagi. Hilang kontaknya satu dari lima kapal selam milik TNI AL itu diduga terjadi saat kapal tengah menggelar uji coba latihan di perairan Bali. Pencarian kapal selam milik TNI AL itu pun dipantau langsung pihak Kemenhan.
ADVERTISEMENT
"Kementerian Pertahanan terus memonitor pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 dari jajaran Armada II Surabaya yang hilang kontak saat sedang melaksanakan latihan penembakan senjata strategis di perairan selat Bali," ungkap pihak kemenhan dalam rilis resminya, Rabu (21/4).
Sebelum akhirnya dikabarkan hilang kontak dari radar pihak TNI AL, kapal tersebut dipastikan telah memenuhi segala SOP standar keamanan yang diterapkan. Berikut kronologi lengkap versi Kemenhan terkait hilang kontaknya KRI Nanggala-402.
KRI Nanggala-402. Foto: Twitter @AsiaMTI
Rabu, 12 April 2021
Pukul 03.00 WIB
Diketahui, KRI Nanggala yang dijadwalkan akan melaksanakan penembakan Torpedo SUT, terlebih dulu telah meminta izin untuk menyelam pada pukul 03.00 WIB. Setelah izin menyelam diberikan, penyelaman pun dilakukan sesuai prosedur. Sampai pada akhirnya diketahui kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi.
ADVERTISEMENT
"Selanjutnya diadakan pencarian oleh kapal lain yang terlibat dalam Satgas latihan tersebut," ungkap rilis Kemenhan.
Pukul 07.00 WIB
Setelah dikabarkan hilang kontak sejak pukul 03.00 WIB dini hari, tim pun mulai disebar untuk melakukan pencarian terhadap KRI Nanggala. Tak hanya menurunkan kapal selam, pencarian juga dilakukan melalui pengamatan udara dengan helikopter. Hingga pada akhirnya melalui pengamatan udara itulah ditemukan tumpahan minyak yang diduga berasal dari KRI Nanggala, karena tumpahan itu berada di sekitar posisi awal kapal menyelam.
"Dalam latihan tersebut KRI Nanggala membawa 53 awak (49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 orang Arsenal)," ungkap pihak Kemhan.
Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo di di Laut Jawa. Foto: Syaiful Arif/ANTARA
Pukul 18.00 WIB
Setelah beberapa jam tak ada pihak TNI yang mengkonfirmasi kebenaran peristiwa itu, akhirnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto buka suara.
ADVERTISEMENT
Hadi membenarkan tenggelamnya kapal selam milik TNI AL itu. Ia menyebut saat ini tim tengah melakukan pencarian terhadap kapal selam KRI Nanggala yang diperkirakan hilang kontak di sekitar perairan Bali.
"Masih dalam pencarian di perairan Bali, 60 mile dari Bali," ujar Hadi kepada wartawan, Rabu (21/4).
Pukul 20.00 WIB
Hingga saat ini, menurut rilis pihak Kemhan, pencarian terhadap KRI Nanggala-402 masih terus dilakukan dengan mengirimkan KRI Rigel dari Dishidrosal Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau guna membantu pencarian dengan menggunakan side scan sonar.
Selain itu, TNI AL juga telah mengirimkan distres ISMERLO ( International Submarine Escape and Rescue Liaison officer) untuk membantu proses pencarian.
"Beberapa negara sudah merespons dan siap memberikan bantuan di antaranya adalah AL Singapura, AL Australia, dan AL India," pungkas pihak Kemhan
ADVERTISEMENT