news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kronologi Madrasah di Jepara Jadi Klaster Corona saat Pembelajaran Tatap Muka

22 September 2021 15:15 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Mutaqqin, Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), menjadi klaster penyebaran virus corona di tengah aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM).
ADVERTISEMENT
Kepala MTs Al Mutaqqin, Samudi, menjelaskan kronologi tertularnya murid di madrasahnya itu. Kronologi itu Samudi sampaikan secara tertulis ke Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Jepara Musta'in Ahmad.
Musta'in membenarkan adanya surat dari Samudi itu. "Inggih. Ini kami sedang rapat koordinasi, evaluasi PTM terbatas dan simulasi PTM, madrasah," ujar Musta'in, kepada kumparan, Rabu (22/9).
Ilustrasi belajar di sekolah. Foto: Iggoy el Fitra/Antara Foto

Berikut kronologinya:

Kamis, 2 September 2021 MTs Al Mutaqqin menerima surat undangan untuk vaksin peserta didik sejumlah 100 peserta didik.
Senin, 6 September 2021, Mts Al Mutaqqin mengawal pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas dan 76 peserta didik tervaksin dengan baik.
"Kemudian kami mendapat jatah tambahan 50 peserta didik untuk kelas VII divaksin pada Senin, 13 September 2021. Pada hari Senin kami mengantarkan dan mengawal kegiatan vaksinasi untuk yang 50 peserta didik dan 26 peserta didik tervaksin dengan baik, dan 24 peserta didik kemudian dilakukan Swab PCR pada hari berikutnya, Selasa, 14 September 2021," ujar Sumadi. Kamis, 16 September 2021 Sumadi mengatakan mendapat laporan bahwa 11 di antara 24 siswa yang diswab, ternyata terkonfirmasi positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Kurang lebih pukul 09.00 WIB, tim covid kabupaten, Muspika, Kasi Penmad Rawuh ke MTs Al Muttaqin melaksanakan koordinasi tindak lanjut," ujar Sumadi.
Sumadi mengatakan peserta didik yang terkonfirmasi COVID-19 melakukan isolasi mandiri sampai tanggal 27 September 2021.
Madrasah juga melarang penjualan es di lingkungan sekolah yang menyebabkan pilek dan batuk. Kemudian memperketat pelaksanaan prokes dengan 8 M. Lalu, melakukan tracing dengan swab peserta didik yang kontak erat (kelas VII) dan guru.
Jumat, 17 September 2021 Pada hari Jumat, 17 September 2021, dilaksanakan tracing/swab pada 26 peserta didik dan 6 guru.
Senin, 20 September 2021 Madrasah menerima laporan bahwa ada tambahan baru 12 peserta didik dan 3 guru terkonfirmasi positif COVID-19. Di hari yang sama, madrasah koordinasi dengan muspika, pengawas madrasah.
ADVERTISEMENT
"Bahwa kelas peserta didik yang terkonfirmasi yaitu Kelas VII dibelajarkan di rumah sampai batas Isoman berakhir (30 September) dan Kelas VIII dan IX karena kelasnya terpisah dan sudah tervaksin, tetap bimbingan belajar dengan prokes ketat dan menggunakan ganjil genap (masuk giliran)," ujar Sumadi. Selasa, 21 September 2021 Jam 08.00 WIB, dilakukan monitoring dari muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) tentang tindak lanjut kesepakatan. Dan berjalan sesuai hasil koordinasi bahwa Peserta Didik Kelas VII dibelajarkan di rumah, dan kelas VIII dan IX bimbingan dengan sistem ganjil genap.
Jam 14.00 WIB, muspika dan kepala madrasah koordinasi ulang untuk mengambil sikap bahwa mulai tanggal 22 September Seluruh Peserta didik dibelajarkan di rumah sampai peserta didik yang isoman berakhir 30 September 2021.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: