Kronologi Siswi SMPN 6 Tasik Dibunuh Ayahnya karena Minta Rp 400 Ribu Study Tour

27 Februari 2020 17:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Siswi SMPN 6 Kota Tasikmalaya, Delis Sulistina, dibunuh oleh ayah kandungnya Budi Rahmat (45). Jasad Delis usai dibunuh dibuang ke selokan di depan sekolahnya. Penemuan jasad Delis itu sempat membuat geger warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengatakan Budi membunuh Delis pada Kamis (23/1/2020). Budi mencekik leher anaknya itu di sebuah rumah kosong di dekat restoran tempatnya bekerja. Persoalannya adalah karena Budi kesal Delis minta duit Rp 400 ribu untuk study tour ke Bandung.
Anom mengatakan Budi sudah memberikan duit sebesar Rp 300 ribu untuk Delis. Namun, anaknya itu merasa duit pemberian ayahnya itu tidak cukup. Mereka kemudian cekcok. Berikut kronologinya.
Kamis, 23 Januari 2020 Pukul 16.00 WIB Usai pulang sekolah, Delis mengunjungi warung makan tempat ayahnya bekerja di Jalan Laswi, Tasikmalaya. Ayah Delis di tempat makan itu bekerja sebagai tukang cuci piring. Di sana, Delis langsung meminta duit kepada ayahnya.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, Delis diberikan duit oleh ayahnya sebesar Rp 300 ribu. Namun, dia mengeluhkan duit itu kurang karena uang yang dibutuhkan untuk study tour itu adalah Rp 400 ribu.
Pukul 16.20 WIB Budi membawa anaknya itu ke sebuah rumah kosong yang jaraknya tak jauh dari Jalan Laswi. Di sana, Budi menjelaskan soal duit yang kurang itu akan dicarikan dalam waktu dekat. Namun, anaknya itu marah.
"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cekcok dengan pelaku," ujar Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto, di kantornya, Kamis (27/2).
Karena kesal, Budi kemudian mencekik Delis hingga tewas. Usai mencekik anaknya hingga tewas, Budi membiarkan anaknya itu tergeletak di rumah kosong tersebut. Dia kembali bekerja.
ADVERTISEMENT
Pukul 21.00 WIB Setelah pulang kerja, Budi kembali ke rumah kosong itu. Dia membawa jasad anaknya dengan sepeda motor dan menuju SMPN 6 Kota Tasikmalaya.
Pukul 22.00 WIB
Budi membuang jasad anaknya itu di selokan depan SMPN 6 Kota Tasikmalaya. Selokan depan sekolah anaknya itu sempit dan Budi memaksakan agar jasad anaknya itu bisa masuk ke dalam saluran air tersebut.
"Tujuan pelaku menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya supaya dikira bahwa kematian anaknya karena kecelakaan," ujar Anom.
Jumat, 24 Januari 2020 Budi datang ke SMPN 6 Kota Tasikmalaya. Dia berpura-pura mencari anaknya yang tak pulang seharian. Pihak sekolah pun kewalahan dan mencari Delis dibantu dengan anggota polsek setempat.
Senin, 27 Januari 2020 Warga di sekitar SMPN 6 Kota Tasikmalaya menemukan jasad Delis tergeletak di dalam selokan. Polisi kemudian bergerak menyelidiki kasus tersebut. Butuh waktu sebulan polisi mengungkap kasus pembunuhan ini.
ADVERTISEMENT
Selasa, 25 Februari 2020 Hasil penyidikan polisi selama sebulan menunjukkan Delis dibunuh oleh ayahnya sendiri. Polisi kemudian menangkap Budi di rumahnya di Kecamatan Tawang, Tasikmalaya.