KSAL: Diduga Ada Keretakan di Peluncur Torpedo Kapal Selam Nanggala

24 April 2021 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono saat konferensi pers di Lanud Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/4). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono saat konferensi pers di Lanud Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/4). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memastikan kapal selam KRI Nanggala statusnya adalah subsunk alias tenggelam. Yudo mengatakan kesimpulan tenggelamnya KRI Nanggala didapat dari temuan adanya serpihan bagian dari torpedo, dan juga bagian lain kapal selam yang mengapung ke permukaan laut. "Pada beberapa hari yang lalu telah ditemukan kepingan dan barang-barang di lokasi terakhir kapal selam tersebut terlihat yang diyakini bagian atau komponen yang melekat dan tak akan terangkat apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan di peluncur torpedo," ujar Yudo di Base Ops Ngurah Rai Bali, Sabtu (24/4). Keretakan itu diduga juga menjalar ke bagian kompartemen lain. "Penahan atau pelurus torpedo ini sampe keluar jadi ada keretakam besar," ujar Yudo. Yudo mengatakan saat ini diprediksi kapal selam Nanggala berada di kedalaman sekitar 850 meter. TNI AL dan juga institusi lainya dibantu dengan negara-negara sahabat saat ini sedang mendiskusikan proses evakuasi.
ADVERTISEMENT
Kapal selam KRI Nanggala hilang kontak pada Rabu (21/4) sekitar pukul 04.00 WITA atau 03.00 WIB. Sehingga cadangan oksigen mencapai batasnya pada Sabtu (24/4) pukul 03.00 WIB.
Kapuspen TNI, Mayjen Achmad Riad, menyatakan dalam operasi pencarian itu, dikerahkan sebanyak 21 KRI, termasuk kapal selam KRI Alugoro-405 dan KRI Rigel.
Selain itu, pencarian juga dibantu beberapa kapal dari Polri dan Basarnas, serta dari beberapa negara lain seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan India.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: