KSOP Tanjungwangi: KMP Yunicee Diduga Tenggelam Usai Diterjang Gelombang Tinggi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dugaan sementara tenggelamnya kapal nahas itu adalah akibat diterjang gelombang tinggi.
Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi Banyuwangi, Benyamin Ginting, pada saat kejadian, tinggi gelombang perairan mencapai 3-4 meter.
"Gelombang tingginya 3 sampai 4 meter. Ini yang menyebabkan kapal terseret arus ke arah selatan. Kemungkinan itu yang menyebabkan kapal terbalik dan tenggelam," jelas Benyamin.
Kondisi gelombang tinggi ini dibenarkan oleh Kepala Kamar Mesin (KKM) kapal tersebut yang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat oleh tim SAR.
“Keterangan kepala mesin yang kita temukan selamat, posisi kapal saat itu sedang menunggu antrian untuk sandar. Saat manuver terseret gelombang besar ke arah selatan," kata dia.
Ia menambahkan, KMP Yunicee tak mampu menahan gelombang besar yang terlalu kuat, sehingga kapal tersebut miring ke sisi kiri, kemudian terbalik, dan akhirnya tenggelam.
ADVERTISEMENT
Dugaan adanya kebocoran kapal langsung dibantah tegas oleh KKM. Menurutnya, tak ada kebocoran di bagian lambung kapal dan tak ada air yang masuk ke badan kapal.
Benyamin menekankan bahwa investigasi oleh pihak berwajib mengenai tenggelamnya KMP Yunicee ini akan terus berlanjut.
Sejauh ini, sudah ada 59 korban yang dievakuasi, terdiri dari 53 orang selamat dan 6 lainnya meninggal dunia.
Jumlah korban yang dievakuasi ini melebihi jumlah penumpang yang terdaftar dalam manifes, sehingga diperkirakan total jumlah penumpang masih lebih banyak.
Basarnas Bali mencatat, manifes penumpang KMP Yunicee ada 53 orang yang terdiri ada 41 penumpang dan 12 ABK. Sedangkan Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Adi Wibawa mencatat ada 56 yang terdiri dari 41 penumpang dan 15 ABK dalam kapal tersebut.
ADVERTISEMENT