KSP Bantah Korban Embun Beku Lanny Jaya Meninggal Kelaparan: karena Sakit

10 Agustus 2022 10:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jaleswari Pramodhawardani. Foto:  Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jaleswari Pramodhawardani. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kantor Staf Presiden memastikan penanganan dampak cuaca ekstrem di Kabupaten Lanny Jaya, Papua berjalan baik. Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani mengatakan, kementerian dan lembaga terkait bersama pemda telah melakukan langkah cepat tanggap, terutama dalam pendistribusian bantuan bagi masyarakat yang jadi korban terdampak cuaca ekstrem.
ADVERTISEMENT
Bantuan yang diberikaan yakni beras, makanan siap saji, selimut, dan pakaian.
“Pemerintah melalui Kemensos yang berkoordinasi dengan Kemendagri, BNPB, dan pemerintah daerah setempat sudah melakukan pendistribusian bantuan dengan baik. Bahkan penyaluran bantuan di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau pun bisa dilakukan, meski harus dengan berjalan kaki,” kata Jaleswari dalam keterangannya, Rabu (10/8).
Jaleswari membantah masyarakat kekurangan bahan makanan dan mengalami kelaparan hingga ada yang meninggal dunia. Ia mengungkapkan warga yang meninggal karena sakit.
“Warga yang meninggal itu karena sakit dan bukan karena kelaparan,” tegasnya.
Lebih jauh, Jaleswari meminta fenomena embun beku di kabupaten Lanny Jaya tidak dipolitisasi dengan memunculkan informasi dan foto yang tidak aktual dan tidak berhubungan dengan kondisi cuaca ekstrem di Lanny Jaya.
ADVERTISEMENT
“Tudingan dan politisasi itu menafikan upaya pemerintah daerah dan kementerian/lembaga dalam penanganan dampak cuaca ekstrem di Lanny Jaya,” tegasnya lagi.
Jaleswari menegaskan, Presiden Jokowi bersama seluruh jajaran dan cabang pemerintah terus memperjuangankan kesejahteraan masyarakat Papua. Ini dibuktikan dengan keluarnya berbagai kebijakan terkait percepatan pembangunan di Papua, eperti Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat Papua dan UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
Selain itu, pemerintah melalui Kantor Staf Presiden juga mendorong pemda di wilayah pegunungan Papua untuk memperkuat ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan pertanian untuk produksi beras atau komoditas lainnya.
“Sehingga jika terjadi krisis pangan akibat cuaca ekstrem seperti di Lanny Jaya, daerah-daerah sekitar bisa menunjang ketersediaan pangannya,” pungkas Jaleswari.
ADVERTISEMENT
Sejak Juni 2022, Kabupaten Lanny Jaya dilanda cuaca ekstrem berupa fenomena embun beku. Terdapat tiga kampung yang terdampak yaitu Kuyawage, Luarem, dan Jugu Nomba.
Fenomena embun beku menyebabkan kekeringan dan gagal panen. Tercatat ada 56 lahan perkebunan ubi dan sayur rusak, dan sebanyak 548 KK atau 2.740 jiwa berpotensi mengalami kesulitan pangan.