KTT G20 di India Berakhir, Sepakat Hasilkan Deklarasi Bersama Tak Kecam Rusia

10 September 2023 18:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri India Narendra Modi saat mengumumkan konsensus Deklarasi KTT Pemimpin G20 saat menghadiri "Sesi II: Satu Keluarga" pada KTT G20 di New Delhi, India, Sabtu (9/9/2023). Foto: Evelyn Hockstein/Pool via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri India Narendra Modi saat mengumumkan konsensus Deklarasi KTT Pemimpin G20 saat menghadiri "Sesi II: Satu Keluarga" pada KTT G20 di New Delhi, India, Sabtu (9/9/2023). Foto: Evelyn Hockstein/Pool via Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KTT ke-18 G20 yang berlangsung sejak Sabtu (9/9) di Ibu Kota India, New Delhi, resmi berakhir pada Minggu (10/9). Hal itu ditandai oleh penyerahan estafet presidensi G20 yang kini diberikan kepada Brasil.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, perhelatan KTT G20 New Delhi menyepakati Leaders' Declaration yang menghindari kecaman langsung terhadap Rusia atas perang di Ukraina — tetapi lebih menyoroti penderitaan kemanusiaan yang diakibatkannya.
"Kami menyerukan kepada semua negara untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip hukum internasional — termasuk integritas dan kedaulatan wilayah, hukum kemanusiaan internasional, dan sistem multilateral yang menjaga perdamaian dan stabilitas," bunyi deklarasi itu.
"Kami menyambut baik semua inisiatif relevan dan konstruktif yang mendukung perdamaian komprehensif, adil, dan berjangka panjang di Ukraina," imbuhnya.
Deklarasi yang disambut baik oleh Rusia dan Amerika Serikat ini cukup mengejutkan. Sebab, pada minggu-minggu menjelang KTT, perbedaan pandangan yang tajam antara Barat dan Rusia telah mendominasi agenda forum internasional tersebut.
ADVERTISEMENT
Seorang pejabat Uni Eropa yang berbicara dengan syarat anonim menyebut, perang di Ukraina adalah isu yang paling diperdebatkan dalam negosiasi Leaders' Declaration.
Perdana Menteri India Narendra Modi (tengah) bersama para pemimpin dunia memberikan penghormatan pada peringatan Mahatma Gandhi di Raj Ghat di sela-sela KTT G20 di New Delhi, Minggu (10/9/2023). Foto: Ludovic Marin/AFP
"Tanpa kepemimpinan India, hal ini tidak akan mungkin terjadi," ungkap pejabat itu, seraya menambahkan bahwa Brasil dan Afrika Selatan juga memainkan peran penting dalam menjembatani perbedaan.
Perbedaan pandangan itu sempat mengancam kegagalan negosiasi dengan negara Barat yang menuntut agar negara G20 mengecam Rusia atas invasinya di Ukraina. Sementara Rusia bersikeras akan memblokade resolusi apa pun yang tidak mencerminkan posisinya.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, berpendapat KTT G20 di New Delhi merupakan sebuah kesuksesan bagi India dan mewakili negara-negara berkembang di dunia.
Posisi Global South dalam pembicaraan tersebut, kata Lavrov, telah membantu mencegah agenda G20 dibayangi oleh Ukraina — yang seharusnya berfokus pada upaya pemulihan ekonomi global.
Presiden Jokowi menghadiri sesi pertama KTT G20 di India. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
"India telah benar-benar mengkonsolidasikan anggota G20 dari negara-negara Selatan [Global South]," kata Lavrov dalam sebuah konferensi pers.
ADVERTISEMENT
Lavrov juga mengatakan, Rusia akan kembali ke meja negosiasi soal ekspor biji-bijian dari Laut Hitam Ukraina yang sempat terhenti, jika tuntutannya terpenuhi.
Seruan Lavrov menanggapi pernyataan dalam dokumen Leaders' Declaration, yang mendesak agar ekspor biji-bijian, pupuk, dan bahan pangan dari Rusia serta Ukraina dapat dilanjutkan demi mencegah krisis pangan global.
Terpisah, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, memuji kepemimpinan India dan kesepakatan Leaders' Declaration dari KTT ke-18 itu.
PM India Narendra Modi tampil di sebuah layar di Media Center G20 India di New Delhi. Foto: Reuters/Pool
"Deklarasi KTT ini melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam membela prinsip bahwa negara-negara tidak dapat menggunakan kekuatan untuk mencari akuisisi teritorial atau melanggar integritas teritorial dan kedaulatan atau kemerdekaan politik negara-negara lain," ujar Sullivan.
Di sisi lain, Jerman dan Inggris juga memuji resolusi tersebut. Namun Ukraina berpendapat lain. "Tidak ada yang bisa dibanggakan," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari kritik Ukraina, Perdana Menteri India Narendra Modi — selaku pemegang Presidensi G20, menyebut Leaders' Declaration KTT ke-18 G20 telah diadopsi di hari pertama pelaksanaannya, pada Sabtu (9/9) di New Delhi.
"Di balik kerja keras semua anggota, kami telah menerima konsensus mengenai Leaders' Declaration G20. Saya mengumumkan penerapan deklarasi ini," kata Modi di hadapan para pemimpin G20, termasuk Presiden Joko Widodo yang mewakili Indonesia.