Kubu AHY Ingatkan Moeldoko Cs Tidak Pakai Atribut PD: Urusan dengan Tim Hukum

6 April 2021 9:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Komunikasi Strategis, DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Komunikasi Strategis, DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, memperingatkan kubu Moeldoko agar tidak lagi mengenakan nama dan atribut Demokrat. Apalagi, Kemenkumham sebelumnya juga telah menolak kepengurusan Moeldoko.
ADVERTISEMENT
Peringatan Herzaky ini juga sekaligus merespons kubu Demokrat hasil KLB Deli Serdang itu, yang meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membentuk partai baru demi melanggengkan dinasti keluarga.
"Jika mereka masih terus menggunakan nama dan atribut Partai Demokrat, padahal mereka sama sekali tidak punya hak, nanti urusannya dengan tim hukum kami," kata Herzaky, Selasa (6/4)
Terkait diminta membuat partai baru, Herzaky merasa tak perlu menanggapinya secara khusus pernyataan kubu Moeldoko lewat juru bicara Muhammad Rahmad itu.
Moeldoko (tengah) tiba di lokasi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3). Foto: Endi Ahmad/ANTARA FOTO
"Tidak ada yang perlu ditanggapi dari statement gerombolan ini, karena mereka bukan siapa-siapa. Dan tidak ada hubungannya dengan Partai Demokrat," tuturnya.
Herzaky menegaskan, saat ini Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sedang fokus menggelar konsolidasi internal, dengan kader-kader yang terbukti loyalitas, soliditas, kekompakan, dan militansinya.
ADVERTISEMENT
"Dengan demikian, kami bisa segera kembali mengoptimalkan kerja-kerja politik kami membantu rakyat terdampak pandemi. Seperti yang sudah kami lakukan selama setahun terakhir bersama kepemimpinan Ketum AHY," tandasnya.
Sebelumnya, Rahmad berbicara atas nama para pendiri Partai Demokrat yang telah mendirikan partai itu sejak 2001. Ia mempersilakan SBY membentuk partai baru, dab bukan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
"Jangan mengambil alih kepemilikan Partai Demokrat dari para pendiri, dengan mengelabui para pengurus DPD dan DPC atas nama demokrasi. Terserah kepada SBY mau dikasih nama apa. Ada yang mengusulkan diberi nama PKC (Partai Keluarga Cikeas)," ujar Rahmad.