Kubu AHY Minta Moeldoko Berhenti Bermanuver: Setop Buat Gaduh di Publik

8 April 2021 13:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moeldoko (tengah) tiba di lokasi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Foto: Endi Ahmad/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Moeldoko (tengah) tiba di lokasi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Foto: Endi Ahmad/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
DPP Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhyono (AHY) meminta agar Moeldoko dan pendukungnya berhenti bermanuver.
ADVERTISEMENT
Ketua Bakomstra DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan tak ingin kubu Moeldoko membawa-bawa nama partainya. Apalagi hanya sekadar membuat gaduh.
"Jangan bermanuver yang tak perlu di luar tupoksi. Gerombolan Moeldoko setop buat gaduh di publik dengan membawa-bawa Partai Demokrat atau mengaku-ngaku," kata Zaky, Kamis (8/4).
Zaky juga meminta Moeldoko fokus pada jabatannya sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan. Termasuk fokus membantu tugas Presiden Jokowi.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"Pak Moeldoko fokus saja membantu Presiden. Karena Presiden sendiri sangat fokus saat ini dalam menangani pandemi ini, pemulihan ekonomi. Sebaiknya bagi KSP fokus saja," ujarnya.
Zaky mengaku tak habis pikir dengan ulah kubu Moeldoko, apalagi selalu mengatasnamakan Partai Demokrat. Ia juga mengulangi kembali pernyataan AHY yang menyebut ulah Moeldoko menggelikan.
ADVERTISEMENT
"Ketum AHY sudah menyampaikan ini sangat menggelikan. Ada orang, pihak yang mengaku-ngaku sesuatu yang bukan miliknya gitu," tuturnya.
"Menggelikan, menggunakan sebuah status yang bukan miliknya. Itu kata ketum AHY, " pungkasnya.
Polemik antara AHY dan Moeldoko masih belum berakhir. Sebagaimana diketahui, Kemenkumham menyatakan menolak mengesahkan kepengurusan Demokrat versi KLB Deli Serdang dan tetap menyatakan kepengurusan AHY sebagai kepengurusan yang sah.
Terbaru, Moeldoko mengatasnamakan ketua umum Partai Demokrat menyampaikan duka cita atas bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di NTT dan NTB.