Kubu AHY soal SBY Disarankan Bentuk Parpol Baru: Jika Waras, Mestinya Malu

5 April 2021 16:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris BAPPILU DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani.
 Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris BAPPILU DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Kubu Moeldoko melalui juru bicara Muhammad Rahmad menyarankan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membentuk parpol baru yaitu Partai Keluarga Cikeas (PKC).
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Deputi Bappilu Demokrat Kubu AHY Kamhar Lakumani menilai pernyataan itu hanya mencari-cari sensasi.
"Gerombolan KLB abal-abal pascapenolakan pengesahan hasil KLB oleh Menkumham terus menerus membuat sensasi untuk mencari perhatian," kata Kamhar saat dimintai tanggapan, Senin (5/4)
"Memutarbalikkan fakta seolah memiliki legal standing dan legitimasi atas apa yang disampaikannya. Padahal sebaliknya," sambung Kamhar.
Kamhar menilai Rahmad tak berhak berbicara atas nama Demokrat sebab sudah mundur sejak tahun 2013 lalu.
Terlebih, menurut Kamhar, kubu Moeldoko tak memiliki dasar hukum apa pun, pascaditolaknya permohonan pengesahan KLB oleh Menkumham.
"Jika normal dan waras semestinya malu. Bukannya terus menerus merepresentasikan wacana picisan yang semakin mempermalukan diri mereka di mata publik," tutur Kamhar.
Moeldoko (tengah) tiba di lokasi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Endi Ahmad/ANTARA FOTO
Lebih lanjut, perilaku kubu Moeldoko menurut Kamhar sepertinya tepat dengan alasan mundurnya Razman Nasution dari kepengurusan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Mungkin ini yang dimaksud Razman, gerombolan KLB abal-abal banyak yang terpapar 'virus halusinasi'. Tak bisa membedakan khayalan dengan kenyataan," tutup Kamhar.
Sebelumnya, Rahmad berbicara atas nama para pendiri Partai Demokrat yang telah mendirikan Partai sejak 2001. Ia mempersilakan SBY membentuk partai baru, bukan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
"Jangan mengambil alih kepemilikan Partai Demokrat dari para pendiri, dengan mengelabui para pengurus DPD dan DPC atas nama demokrasi. Terserah kepada SBY mau dikasih nama apa. Ada yang mengusulkan diberi nama PKC (Partai Keluarga Cikeas)," ujar Rahmad kepada wartawan.