Kubu Airlangga soal Tudingan 3 Menteri Intervensi Munas Golkar: Ngawur

28 November 2019 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Pleno Partai Golkar membahas Materi Musyawarah Nasional (Munas), Rabu (27/11). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Pleno Partai Golkar membahas Materi Musyawarah Nasional (Munas), Rabu (27/11). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuding ada keterlibatan 3 menteri Presiden Jokowi untuk membantu pemenangan Airlangga Hartanto kembali sebagai ketum Golkar dalam Munas 3-6 Desember. Salah satu menteri yang disebutkan yakni Mensesneg Pratikno.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, menepis angapan itu. Dia mengatakan sebaiknya kubu Bamsoet tak melontarkan pernyataan yang tidak dapat dibuktikan.
"Sudahlah, enggak usah ngigau ngomong ke mana-mana, ngawur. Munas sudah di depan mata, tinggal beberapa hari ke depan. Kalau mau maju jadi calon ketua umum, yakinkan para pemegang suara dengan konsep dan gagasan untuk kemajuan Partai Golkar lima tahun ke depan," kata Ace saat dihubungi, Kamis (28/11).
Ia mengatakan saat ini partainya sudah matang dalan menjalankan demokrasi. Sehingga, kata dia, kader partai tidak akan terpengaruh dengan adanya upaya untuk mencari perhatian demi meruap dukungan.
"Partai Golkar itu, partai yang sudah dewasa dan matang berdemokrasi. Tidak akan terpengaruh dengan berbagai kegaduhan yang sengaja diciptakan untuk mencuri perhatian pihak-pihak yang ingin mendapatkan dukungan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Ace, Ketua Panitia Munas, Melchias Markus Mekeng, menuturkan sebaiknya kubu Bamsoet membuktikan adanya keterlibatan 3 menteri Jokowi dalam pemenangan Airlangga. Jika tidak, tudingan itu hanya menjadi fitnah.
"Saya rasa tudingan itu harus bisa dibuktikan ya. Kalau tidak, itu akan menjadi fitnah dan menumbuhkan cara berpolitik yang tidak dewasa dan santun," ucap Mekeng.
Untuk itu, ia meminta sebaiknya seluruh kader partai memberikan contoh baik dalam berpolitik di internal partai.
"Partai Golkar sudah berusia 55 tahun. Seharusnya para kader bisa memberikan contoh yag baik di dalam kancah perpolitikan nasional," kata dia.
Tudingan itu disamapaikan oleh loyalis Bamsoet yang juga pengurus Golkar, Syamsul Rizal. Menurutnya, ada 3 menteri Jokowi menekan pengurus daerah Golkar agar mendukung Airlangga Hartarto sebagai Ketum.
ADVERTISEMENT
"Ada indikasi kuat, Pak Jokowi juga enggak tahu, tetapi ada beberapa pembantu Jokowi dijadikan alat juga untuk tekan DPD-DPD, DPD I melalui kepala-kepala daerahnya," kata loyalis Bamsoet yang juga pengurus Golkar, Syamsul Rizal, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (27/11).
"Ada tiga pembantu presiden, yang satu itu kader Golkar, yang satu akademisi, yang satu partai lain," lanjut Syamsul.
Syamsul menjelaskan para menteri tersebut menelepon ketua-ketua DPD I Golkar di tingkat provinsi untuk mengalihkan dukungan kepada Airlangga.