Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Kubu Pro dan Anti-Pemerintah Sri Lanka Bentrok, 9 Orang Terluka
ADVERTISEMENT
Pendukung partai yang berkuasa di Sri Lanka menyerbu para demonstran anti-pemerintah yang menggelar protes atas krisis ekonomi di Kolombo pada Senin (9/5/2022).
ADVERTISEMENT
Sedikitnya sembilan dilarikan ke Rumah Sakit Nasional Kolombo usai bentrokan. Mereka mendapati cedera dan mengalami kesulitan bernapas akibat menghirup gas air mata.
Pada mulanya, ratusan pendukung partai tersebut berunjuk rasa di luar kediaman resmi Perdana Menteri Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa. Dia adalah kakak laki-laki Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa.
Massa kemudian bergerak menuju kerumunan demonstran anti-pemerintah di luar kantor kepresidenan. Lokasi protes itu merupakan semacam desa yang terdiri dari tenda dadakan.
Titik fokus protes nasional itu dikenal sebagai 'Gota Go Gama' yang berarti 'Gota, Pulanglah'. Desa itu menyediakan kebutuhan dasar, termasuk makanan, air, toilet, dan layanan medis darurat gratis terbatas.
Selama ini, para pengunjuk rasa melakukan aksinya dengan damai. Namun, sejumlah pendukung pemerintah menyerang mereka. Massa pro-pemerintah itu dipersenjatai dengan jeruji besi.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah protes damai," kata seorang pengunjuk rasa anti-pemerintah, Pasindu Senanayaka, dikutip dari Reuters, Senin (9/5/2022).
"Mereka menyerang Gota Go Gama dan membakar tenda kami. Kami tidak berdaya sekarang, kami memohon bantuan," sambung dia, seiring asap hitam membubung dari tenda yang terbakar di dekatnya.
Bentrokan antar kelompok sipil itu mendesak tindakan polisi. Pihaknya melemparkan puluhan gas air mata dan meriam air untuk mengusir kerumunan.
Puluhan tentara paramiliter dengan perisai dan helm anti huru-hara pun dikerahkan. Mereka berupaya memisahkan kedua kelompok setelah bentrokan awal.
Polisi juga telah memberlakukan jam malam di Provinsi Barat Sri Lanka, termasuk Kolombo.
Bentrokan tersebut merupakan yang pertama terjadi antara kubu pro dan anti-pemerintah. Tetapi, gelombang protes nasional telah bergejolak sejak akhir Maret lalu.
ADVERTISEMENT
Pengunjuk rasa menuntut Rajapaksa beserta keluarganya untuk mundur dari tampuk kekuasaan. Sebab, mereka dinilai tidak becus menangani krisis ekonomi.
Pemerintahan Rajapaksa lalu merespons gelombang protes pada pekan lalu. Pihaknya mengumumkan keadaan darurat untuk kedua kalinya dalam rentang waktu lima pekan.
Penulis: Sekar Ayu.