Kubu Tommy Soeharto Sebut Muchdi Cs Ingin Cawe-cawe ke Jokowi

13 Juli 2020 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rapat pleno DPP Partai Berkarya, yang dipimpin Tommy Soeharto, di Gedung Granadi, Rabu (8/7). Foto: Youtube/Cendana Tv
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rapat pleno DPP Partai Berkarya, yang dipimpin Tommy Soeharto, di Gedung Granadi, Rabu (8/7). Foto: Youtube/Cendana Tv
ADVERTISEMENT
Partai Berkarya kini bergejolak, sejumlah pengurus nekat menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) pada Sabtu (11/7) yang membuat partai terbelah menjadi dua.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, Muchdi Purwoprandjo (Muchdi Pr) terpilih menjadi Ketum dan Badaruddin Andi Picunang sebagai Sekjen untuk periode 2020-2025.
Loyalis Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto yang juga menjabat Ketua DPP Partai Berkarya, Vasco Ruseimy, heran dengan klaim kubu Muchdi tersebut. Sebab, menurut Vasco, munaslub itu ilegal.
"Itu munaslub apa, munaslub ilegal kok, orang kemarin udah dibubarin jelas. Pak Tommy dan Pak Priyo memang hadir untuk membubarkan acara tersebut dan acara tersebut sudah dibubarkan sebelum acara tersebut dimulai, dari mana letak munaslubnya," kata Vasco saat dimintai tanggapan, Senin (13/7).
"Partai Berkarya ini bukan partai asal asalan, kita punya mekanisme organisasi, kita buat aturan aturannya, sesuai dengan AD/ART," sambung dia.
Soal motif Muchdi dan Badaruddin menggelar munaslub, Vasco menyebut hal itu lucu-lucuan saja, sebab secara organisasi tak memenuhi syarat. Namun, dia menduga sikap kubu Muchdi bertujuan untuk mencari perhatian pemerintah Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Ya mungkin lagi cawe-cawe ke pemerintah, lagi cawe-cawe ke kekuasaan. Untuk dapat perhatian dari kekuasaan. Karena kan dari situ, dia munaslub itu, katanya dia mau mendukung Pak Jokowi kan. Ya mungkin saja dari kelompok yang menamakan diri presidium penyelamat partai itu dia lagi cawe-cawe ke pemerintah. Agar bisa dapatkan sesuatu atau apa pun itu," tutur Vasco.
Lebih lanjut, Vasco membantah sejumlah tuduhan kubu Muchdi terhadap kepengurusan Tommy-Priyo. Misalnya soal tuduhan partai vakum selama dipimpin Tommy Soeharto dan pengelolaan secara feodal.
"Vakum gimana, orang kita masih gerak semua kok. Ya buktinya kita punya ratusan anggota DPRD seluruh Indonesia. Kemudian, Berlebih lah kalau pandangannya seperti itu (dituduh pengelolaan partai secara feodal)," ujar Vasco.
ADVERTISEMENT
Vasco melihat lebih jauh tindakan kubu Muchdi sebagai upaya untuk memecah belah Partai Berkarya.
"Kalau saya lihat di sini itu ada niat untuk memecah belah partai. Jadi, kalau alasan yang dibuat-buat seperti itu berlebihan menurut saya. Jadi, munaslub itu buat saya lucu lucuan saja itu," tandas Vasco.
Berikut, 6 poin hasil Munaslub Berkarya versi Muchdi Pr-Badaruddin Andi Picunang:
ADVERTISEMENT