Kudeta dan Penyerangan Istana Presiden Niger Berhasil Diredam

31 Maret 2021 18:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengamanan di Kota Niamey, Niger. Foto: Pascal GUYOT / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengamanan di Kota Niamey, Niger. Foto: Pascal GUYOT / AFP
ADVERTISEMENT
Sebuah kelompok militer mencoba merebut istana kepresidenan di Ibu Kota Niger, Naimey, Rabu (31/3) dini hari.
ADVERTISEMENT
Menurut staf keamanan senior Niger, percobaan tersebut berhasil dipukul mundur setelah terjadi baku tembak. Keadaan kini dipastikan sudah kembali normal.
Percobaan kudeta terjadi beberapa hari sebelum serah terima jabatan presiden baru, yang dijadwalkan pada Jumat (4/2).
"Para pelaku penyerangan, dari pangkalan udara terdekat, kabur setelah serangan mereka ditahan dengan penembakan dari pasukan keamanan kepresidenan," sebut tiga sumber lainnya dari bagian keamanan lainnya, dikutip dari Reuters.
Ilustrasi pengamanan di Kota Niamey, Niger. Foto: BOUREIMA HAMA/AFP
Ketiganya menambahkan, pencarian kini tengah dilakukan. Mereka juga tidak berkata apa-apa soal keberadaan Presiden Niger terpilih, Mohamed Bazoum.
Menurut saksi, baku tembak tersebut terjadi mulai pukul 3 dini hari waktu setempat dan berlangsung selama 30 menit, seperti dilaporkan oleh Reuters.
Bazoum dijadwalkan untuk dilantik pada Jumat, setelah memenangkan gugatan yang dilayangkan oleh lawannya, mantan presiden Mahamane Ousmane.
ADVERTISEMENT
Eks Representatif AS untuk Sahel, J. Peter Sham, mengatakan dalam Twitternya bahwa kedua pihak dalam kondisi selamat. Pemerintahan Niger kini belum memberikan konfirmasi apa pun.
Di Niger, tengah marak serangan yang diluncurkan oleh milisi radikal dan demonstrasi usai kemenangan Bazoum dalam pemilihan presiden pada Februari lalu.
Pihak yang kalah, Mantan Presiden Ousame, menolak hasil tersebut dan mengatakan ada kecurangan.
Dilansir Reuters, di Niamey, pendukung Ousmane turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi yang berujung bentrok dengan polisi. Polisi menembakkan gas air mata pada para demonstran. Selain itu jalan menuju luar kota juga ditutup, menurut saksi.
Kedutaan Besar AS di Niamey ditutup selama satu hari akibat terdengarnya suara letusan pistol dan tembakan di lokasi sekitarnya. Mereka juga memperingatkan bahwa situasi keamanan usai periode pemilihan presiden masih belum stabil.
ADVERTISEMENT