Kuil Dewa Rama Berdiri di Tanah Bekas Masjid, Muslim India Khawatir

22 Januari 2024 14:09 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas polisi berdiri di atas kuil Dewa Ram Hindu yang dihias pada malam pembukaannya di Ayodhya, India, Minggu (21/1/2024). Foto: Adnan Abidi/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas polisi berdiri di atas kuil Dewa Ram Hindu yang dihias pada malam pembukaannya di Ayodhya, India, Minggu (21/1/2024). Foto: Adnan Abidi/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kuil besar Hindu untuk menghormati Dewa Rama akan dibuka oleh Perdana Menteri India Narendra Modi pada Senin (22/1). Warga Muslim diliputi kecemasan akibat kehadiran kuil tersebut.
ADVERTISEMENT
Kuil Dewa Rama didirikan di Ayodhya yang dipercaya sebagai tempat lahir suami Dewi Sinta tersebut. Rencana pembangunan kuil itu dilakukan selama puluhan di atas tanah yang dulunya berdiri masjid bersejarah dari abad ke-16.
Pada 1992, massa nasionalis Hindu menghancurkan masjid yang berada di Ayodhya. Warga mayoritas Hindu di India menyatakan bahwa Ayodhya tempat kelahiran Rama yang harus didirikan tempat suci demi menghormatinya.
Seekor monyet duduk di dinding saat petugas polisi berdiri di atas kuil Dewa Ram Hindu yang dihias pada malam pembukaannya di Ayodhya, India, Minggu (21/1/2024). Foto: Adnan Abidi/REUTERS
Beberapa pihak Hindu menegaskan bahwa dulunya sebelum Mughal Islam mendirikan masjid, terlebih dulu ada Kuil Rama. Mereka percaya kelompok Muslim menghancurkan kuil dan menggantinya dengan Masjid Babri pada 1528.
Saat ini pun perselisihan di Ayodhya menjadi titik utama konflik antaragama di India yang kerap berujung kekerasan.
Pada 2019, Mahkamah Agung India menetapkan tanah di Ayodhya diberikan ke kelompok Hindu untuk didirikan kuil.
Papan nama PM India tertulis nama Bharat di KTT G20. Foto: AFP/LUDOVIC MARIN
Pada Senin (22/1/2024) PM Modi direncanakan akan ikut serta pada ritual Hindu pada peresmian Kuil Rama.
ADVERTISEMENT
Umat Hindu khususnya di Ayodhya menyambut gembira rencana peresmian dan kehadiran Modi.
Kelompok Hindu memandang peresmian oleh Modi sebagai puncak kebangkitan agamanya, setelah berabad-abad mengalami tantangan dari penjajah Inggris dan warga Muslim.
Pihak penyelenggara acara peresmian kuil, demi membuat acara makin meriah dan megah, mengundang pebisnis terkemuka, aktor film sampai olahragawan.

Politis dan Kekhawatiran Muslim

Petugas polisi berdiri di atas kuil Dewa Ram Hindu yang dihias pada malam pembukaannya di Ayodhya, India, Minggu (21/1/2024). Foto: Adnan Abidi/REUTERS
Beberapa pihak menduga peresmian ini bernuansa politik untuk memenangkan kembali Modi dan Partai BJP yang berhaluan nasionalis Hindu untuk ketiga kali secara beruntun. Pemilu India akan digelar pada Mei 2024 mendatang.
Sedangkan warga Muslim memandang pembangunan masjid dengan rasa gentar. Mohamed Shahid salah satunya, saat diwawancarai AFP Desember lalu, ia mengingat ketika ayahnya menjadi korban amukan massa di Ayodhya.
ADVERTISEMENT
"Bagi saya, kuil ini hanya melambangkan kematian dan kehancuran," kata Shahid.
Jurnalis Muslim, Hussain, mencemaskan kondisi konflik agama di India di masa depan akan lebih mencekam akibat berdirinya kuil itu.
"Faktanya, setelah Ayodhya, mungkin akan terjadi efek bola salju di tempat sengketa lain seperti Mathura dan Kashi," ucap dia.
Mathura dan Kashi merupakan rumah bagi masjid bersejarah di India. Partai BJP menduga masjid-masjid di wilayah itu dibangun di atas tanah bekas kuil yang dirobohkan.
Aktivis sosial di India, Tahira Hasan, menduga isu agama sengaja dipakai demi menciptakan konflik yang tak pernah terjadi sebelumnya di India.
"Umat Hindu dan Islam telah hidup berdampingan satu sama lain selama ratusan tahun dan bersama dengan masjid dan kuil di India. Kedua tempat ibadah ini penting bagi budaya dan sejarah India," kata Hasan.
ADVERTISEMENT