Kunjungan Jokowi ke China Hasilkan Tujuh Kesepakatan Kerja Sama

26 Juli 2022 18:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RTT), Selasa (26/7/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RTT), Selasa (26/7/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang secara terpisah di Beijing, China, pada Selasa (26/7/2022).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut, pemimpin RI dan China menyepakati sebanyak 7 poin-poin penting yang berkaitan dengan peningkatan kerja sama antara Indonesia dan China.
Hasil-hasil kesepakatan diungkap oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai pertemuan bilateral itu selesai dihelat di Diaoyutai State Guesthouse, Beijing.
"Dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Premier Li dan Presiden Xi di Beijing hari ini, kedua negara telah menyepakati beberapa kesepakatan, yaitu:
1. Pembaruan MoU Sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt Road Initiative
2. MoU Kerja sama Pengembangan dan Penelitian Vaksin dan Genomika
3. MoU mengenai Pembangunan Hijau
4. Pengaturan Kerja sama Kelautan
5. Protokol mengenai ekspor nanas Indonesia
6. Pengaturan Kerja Sama Pertukaran Informasi dan Penegakan Pelanggaran Kepabeanan
ADVERTISEMENT
7. Rencana Aksi Kerja Sama Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber dan Teknologi," beber Retno pada Selasa (26/7/2022) seperti dikutip dari keterangan pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
China merupakan negara pertama yang dalam kunjungan Jokowi ke Asia Timur. Selain China, Jokowi akan pula melawat ke Korsel serta Jepang.
Sampai saat ini, China adalah mitra dagang terbesar di Indonesia. Perdagangan antara kedua negara menyentuh USD 110 miliar (Rp 1,6 kuadriliun) pada 2021. Sebagai investor ketiga terbesar, China telah mengucurkan sekitar USD 3,2 miliar (Rp 48 triliun) pula di tahun yang sama.