Kunjungan Turis China ke Bali Diperketat, Antisipasi Virus Corona

22 Januari 2020 15:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Petugas menggunakan 'thermal scanner' mendeteksi shuhu tubuh penumpang yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Kunjungan turis asal China ke Bali yang akan melakukan liburan Imlek pada Sabtu (25/1) diperketat. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi menyebarnya virus corona yang dibawa oleh turis asal China.
ADVERTISEMENT
Virus corona sebelumnya diberitakan telah menyebar ke Thailand, Jepang, dan Korea Selatan. Virus corona itu menyebar dibawa oleh turis asal China.
Kabid Upaya Kesehatan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Putu Alit Sudarma mengatakan, pengawasan terhadap turis asal China yang masuk ke Bali baik melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ataupun Pelabuhan Gilimanuk, Benoa dan pelabuhan lain sudah dilakukan.
Di Ngurah Rai, para turis berasal dari Wuhan yang masuk ke Bali diarahkan untuk melewati Gate 16 dan 17 Terminal Kedatangan Internasional.
Di pintu itu telah terpasang thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh. Bila suhu tubuh di atas 38 derajat celsius akan diperiksa secara intensif oleh petugas.
ADVERTISEMENT
Total ada 27 penerbangan setiap hari dari China ke Bali. Petugas mengarahkan seluruh penumpang pesawat dari China melewati gate yang ada thermal scannernya.
“Kita tetap dalam operasional sekarang, kita sudah meningkatkan atensi juga ke pengetatan. Kemarin kan mengawasi yang dari Wuhan saja. Sekarang sudah mengawasi penerbangan dari seluruh daratan China, ada 27 penerbangan selama 24 jam,” kata Alit Sudarma.
Alit Sudarma mengatakan dua alat thermal scanner ini masih cukup efektif untuk mendeteksi dini. Meski diakuinya, masih ada kelemahan dari alat itu. Thermal scanner hanya mendeteksi panas tubuh.
Seseorang yang baru terjangkit virus corona tidak langsung mengalami gejala demam panas. Itu artinya, jika melewati thermal scanner tidak terdeteksi.
“Itu yang menjadi khawatir kami, jangan sampai ada yang kena. Belum menunjukkan gejala dan lolos, kita enggak terdeteksi itu salah satu hambatan kami karena enggak bisa langsung dilihat (gejala),” kata Alit.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk di pelabuhan, thermal scanner juga dipasang jika ada kapal pesiar dari China datang ke Indonesia.
Alit mengatakan total ada dua dokter dan tiga perawat selama 24 jam stand by di Bandara Ngurah Rai untuk memeriksa wisatawan yang diduga memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat. Di Pelabuhan ada sebanyak 3 dokter dan perawat.