Kutip Jurnal Inggris, Kemenkes Sebut AstraZeneca Efektif 92% Lawan Corona Delta

27 Juli 2021 16:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan secara virtual. Foto: Kemenkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan secara virtual. Foto: Kemenkes RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Juru Bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi memastikan vaksin AstraZeneca dan Sinovac yang hingga saat ini dipakai Indonesia masih efektif melawan berbagai varian corona. Bahkan menurut jurnal di Inggris, kata dia, vaksin AstraZeneca efektif melawan varian Delta hingga 92%.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita lihat bahwa dari informasi salah satu jurnal public health england itu AstraZeneca itu perlindungannya sangat tinggi. Di varian Delta, 2 dosis vaksin AstraZeneca itu untuk mencegah risiko kita untuk dirawat di rumah sakit bisa sampai dengan 92%. Bahkan tidak ada kematian ya akibat mereka yang divaksinasi dengan AstraZeneca ini,” kata Nadia di YouTube FMB9ID_IKP, Selasa (27/7).
“Juga kita dari beberapa laporan rumah sakit bahwa dengan 2 dosis vaksin Sinovac itu penularannya itu bisa turun sampai dengan 94%. Dan mencegah kita untuk dirawat di rumah sakit itu sebanyak 96% dan menghindari kematian itu 98%,” tambah dia.
Sehingga, Nadia menekankan lagi vaksin corona yang ada masih bisa melawan varian Delta yang menyebabkan lonjakan kasus signifikan 3 minggu ke belakang di RI. Ia juga menegaskan sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah medis yang mengatakan jenis vaksin tertentu sudah tidak efektif melawan varian baru corona.
ADVERTISEMENT
“Malah kemudian WHO mengatakan, “Ayo kita percepat vaksinasi supaya segera kekebalan kelompok itu terjadi”. Dengan percepatan vaksinasi orang yang akan tertular makin sedikit,dan tentunya mutasi atau varian baru itu juga bisa kita cegah untuk muncul,” lanjut dia.
Penampakan varian Corona Delta terungkap. Foto: Dok. Jason Roberts/VIDRL - Doherty Institute, 2021
Kendati demikian, Nadia tak bosan mengingatkan bahwa vaksin tidak membuat seseorang 100% kebal dari virus corona. Orang yang sudah divaksin masih sangat mungkin untuk terinfeksi, karena prinsip kerja vaksin adalah melatih sistem kekebalan tubuh seseorang.
“Kalau sistem kekebalan tubuh kita latihannya makin baiknya pasti akan memberikan hasil yang baik juga. Sama seperti misalnya atlet kita nih yang sedang bertanding di Olimpiade, latihannya kemarin itu luar biasa pasti akan mencetak prestasi dan menang di ajang ajang pertandingan,” terang Nadia.
ADVERTISEMENT
“Ini sama. Kalau sistem imunitas kita responnya sangat baik, maka pada sebagian orang walaupun tertular sama sekali tidak menjadi sakit. Gejala yang berat maupun kematian sangat bisa dihindari. [Tapi] harus kita ingat karena vaksin tidak 100% membuat kita kebal harus didukung dengan prokes,” tandas dia.