news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

La Nyalla Kritik BLT Minyak Goreng: Kemampuan Negara Terbatas, Oligarki Menang

5 April 2022 6:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi menunjukkan minyak goreng curah dan kemasan saat memimpin rapat terbatas membahas komoditas itu. Foto: Instagram/@jokowi
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi menunjukkan minyak goreng curah dan kemasan saat memimpin rapat terbatas membahas komoditas itu. Foto: Instagram/@jokowi
ADVERTISEMENT
Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, mengkritik kebijakan bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan pemerintah kepada masyarakat terdampak kenaikan harga minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Menurut La Nyalla, BLT sekadar jalan pintas dari pemerintah karena tidak mampu memaksa perusahaan kelapa sawit menurunkan harga minyak sesuai harga eceran tertinggi (HET).
“Ini namanya oligarki sawit menang tiga kali berturut-turut alias hattrick. Pertama, menang karena harga CPO (crude palm oil) dunia naik. Kedua, menang karena akhirnya HET minyak murah dicabut pemerintah. Ketiga, menang karena pengumuman para mafia minyak goreng batal dan hilang ditelan bumi,” kata La Nyalla dalam keterangan, Selasa (4/4).
Lebih lanjut, La Nyalla menyebutkan bahwa kenaikan harga CPO meningkatkan pungutan dana ekspor yang diterima Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Jumlahnya pun mencapai Rp 69 triliun pada tahun 2021.
“Tapi jangan salah, dana di BPDPKS itu 90 persen kembali ke perusahaan kelapa sawit. Untuk peremajaan sawit dan untuk pengembangan proyek B-30. Kalau lihat dari alokasi, ada sisa sekitar Rp 10 triliun. Itu mungkin yang digunakan untuk BLT, yang totalnya sekitar Rp 7 triliun,” tukas La Nyalla.
La Nyalla bretemu Apdesi Arifin Abdul Majd. Foto: DPD
Ia pun menegaskan bahwa BLT tidak bisa menyelesaikan permasalahan masyarakat terkait minyak goreng secara menyeluruh, terlebih saat ini ekonomi negara masih dalam pemulihan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Padahal sudah berulang kali saya sampaikan. Negara ini tidak akan mampu melakukan intercept atas semua kesulitan rakyat. Karena kemampuan negara sangat terbatas dengan sistem ekonomi seperti hari ini. Di mana semua kekayaan alam dikelola swasta dengan pola royalti,” tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memutuskan pengucuran BLT minyak goreng kepada sebanyak 20,5 juta keluarga. Besaran insentif tersebut adalah Rp 100 ribu per bulan. BLT bakal diberikan selama tiga bulan dari April hingga Juni dengan pembayaran di muka sekaligus sebesar Rp 300 ribu.
"Pemerintah akan memberikan bantuan tersebut untuk 3 bulan sekaligus, yaitu April, Mei, dan Juni yang akan dibayarkan di muka pada April 2022 sebesar Rp 300.000," kata Jokowi melalui keterangan pers virtual, Jumat (1/4).
Warga antre membeli minyak goreng curah di sebuah agen penjualan minyak goreng di Tamanagung, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/3/2022). Foto: Anis Efizudin/Antara Foto