Lab RS Sardjito dan RSA UGM Bisa Cek Corona, Per Hari Uji 300 Spesimen

8 April 2020 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukan tabung reaksi dengan label nama virus Corona. Foto: REUTERS / Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukan tabung reaksi dengan label nama virus Corona. Foto: REUTERS / Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Laboratorium pengecekan spesimen virus corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan bertambah. Laboratorium di RSUP dr Sardjito dan RSA Universitas Gadjah Mada (UGM) akan dipakai untuk pengujian virus mematikan itu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya hanya Laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta yang menjadi lokasi pemeriksaan spesimen corona.
"Mulai kemarin (Selasa) untuk laboratorium tambah dua; RS Sardjito dan RS UGM dan lab BBTKLPP, jadi tiga. Harapan semua bisa lebih cepat, tidak lebih lama," ujar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X usai teleconference dengan tenaga medis di 22 rumah sakit, Rabu (8/4).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X . Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sultan HB X berharap bertambahnya dua laboratorium itu dapat mempercepat keluarnya hasil swab pasien dalam pengawasan (PDP).
"Terus bagaimana PCR pada waktu swab lebih cepat karena masih dua minggu hasilnya. Itu udah 14 hari, pasien bisa telantar," ujar Ngarsa Dalem itu.
Selain itu, Sultan HB X juga menerima masukan dari para tenaga medis terkait ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang sangat dibutuhkan untuk menangani pasien corona.
ADVERTISEMENT
"Mereka (tenaga medis) mengajukan problematika (yang) saya rasa relatif sama misal APD," jelasnya.
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Di kesempatan yang sama, Plh Direktur Utama RSUP dr Sardjito, dr Rukmono Siswishanto, membenarkan dua laboratorium itu sudah mulai beroperasi.
"(Lab) Sardjito dan RSA UGM dan itu sudah mulai beroperasi kemarin hari Senin. Jadi kemarin sudah efektif mungkin akan makin bertambah yang bisa dilakukan," kata Rukmono.
Rukmono menjelaskan kapasitas laboratorium di RSUP dr Sardjito bisa mencapai 130 spesimen per hari dan Laboratorium RSA UGM bisa mencapai 170 spesimen per hari. Sehingga total mampu menguji 300 spesimen dan jika digabung dengan Laboratorium BBTKLPP maka per hari bisa 400 spesimen.
"Primer reagen sudah mulai banyak semoga terus cukup," katanya.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Rukmono mengatakan, jika BBTKLPP menguji spesimen dari Jateng dan DIY, maka untuk RSUP Sardjito dan RSA UGM hanya khusus menguji wilayah DIY.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan Kemenkes secara langung menunjuk dua laboratorium itu sebagai lokasi pengecekan spesimen virus corona. Dia berharap kedua laboratorium itu bisa optimal dan mempercepat uji virus corona.
"(Penunjukan) dari Kementerian Kesehatan. Mudah-mudahan begitu UGM sama Sardjito ini bisa, saya kira kita bisa lebih cepat mendapatkan hasilnya," pungkas Aji.
Sebelumnya, Kemenkes menyatakan hanya ada 14 laboratorium dari 49 di seluruh Indonesia yang siap beroperasi sebagai lokasi pengecekan spesimen corona.
BPOM pun turut membantu meningkatkan kapasitas laboratorium-laboratorium di daerah, sehingga semakin banyak laboratorium yang dapat mengecek spesimen corona.
----------------------------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT