Laeli dan Djumadil Belajar Mutilasi Rinaldi secara Otodidak di Medsos
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam proses tersebut, terungkap fakta bahwa pasangan ini belajar memutilasi Rinaldi secara otodidak karena kebingungan bagaimana harus memperlakukan jenazah korban.
"Fakta baru adalah tersangka DAF (Djumadil Al Fajri) ini sebelum memutilasi ini belajar secara otodidak dari medsos untuk memutilasi. Karena kebingungan enggak bisa bawa korban keluar," kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya , AKBP Jean Calvijn Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (18/9).
Rinaldi Sempat Menolak Memberi PIN HP ke Pelaku
Sesuai keterangan polisi dan hasil rekonstruksi, Rinaldi tewas setelah mendapat beberapa tusukan di tubuhnya. Ia ditusuk karena tidak mau memberikan PIN HP kepada para pelaku.
Setelah Rinaldi tewas, kakinya diikat oleh Djumadil dengan tali rafia dan disimpan di kamar mandi Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat. Kedua pelaku meninggalkan jenazah Rinaldi, lalu mereka pergi ke Pasar Minggu untuk membeli alat-alat mutilasi. Hal ini terungkap dalam reka adegan ke-16.
"Tersangka kemudian keluar untuk beli peralatan mutilasi ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan," kata Calvijn.
ADVERTISEMENT
Dua hari kemudian, Laeli dan Djumadil kembali datang ke Apartemen Pasar Baru Mansion dan mulai memutilasi Rinaldi.
"Di sini proses mutilasi yang sama. Pada tanggal 12 September dini hari tersangka DAF memutilasi kaki sebelah kiri dan kanan. Lutut kiri dan kanan. Itu masih menggunakan pisau daging," kata Calvijn.