Langkah untuk Turunkan COVID-19 di Bangkalan: Tambah Nakes hingga Penyekatan

9 Juni 2021 11:59 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga kesehatan menyiapkan peralatan kesehatan bagi pasien COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/6/2021). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga kesehatan menyiapkan peralatan kesehatan bagi pasien COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/6/2021). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ledakan jumlah kasus COVID-19 di Bangkalan dan Madura, Jawa Timur saat ini membutuhkan penanganan yang cukup serius. Berbagai tindakan maupun bantuan guna menekan angka kasus positif terus diupayakan pemerintah daerah maupun pusat.
ADVERTISEMENT
Bupati Bangkalan Abdul Latif mengatakan, saat ini pembatasan mobilitas masyarakat Bangkalan juga dilakukan. Melakukan perjalanan diketahui menjadi faktor cepatnya penyebaran COVID-19.
“Untuk penyekatan masih diberlakukan di wilayah Arosbaya, di penyeberangan Kamal, dan akses masuk Suramadu sisi Madura,” jelasnya dalam keterangan pers, Selasa (8/6).
Kepala BNPB Ganip Warsito saat meninjau kondisi di Bangkalan terkait lonjakan kasus positif COVID-19, Selasa (8/6). Foto: BNPB
Abdul menambahkan, pihaknya telah menyiapkan 178 tenaga kesehatan dan 121 tenaga vaksinator. Sementara jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan dan lokasi isolasi terpusat sudah terisi kurang lebih separuh dari kapasitas.
"Sebanyak 150 tempat tidur di RSUD Syarifa Ambami Ratoh Ebu yang saat ini terpakai 93 pasien, 74 tempat di Balai Diklat terpakai 35, dan di Balai Latihan Kerja (BLK) 30 tempat tidur terpakai 17 pasien OTG," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB Ganip Warsito yang juga meninjau kondisi di Bangkalan turut meminta penguatan fungsi posko di seluruh PPKM Mikro. Ganip juga meminta agar 3T yaitu testing, tracing, dan treatment terus ditingkatkan.
“Terus menerus lakukan pemantauan dan monitoring melalui posko yang ada di seluruh PPKM Mikro untuk dapat mengetahui kasus harian COVID-19 sehingga menjadi dasar kita dalam mengambil keputusan, membuat langkah strategis, serta menjadi evaluasi dalam melakukan pengendalian kasus,” pungkas Ganip yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19.